Tari kedua yakni Tari Soreng dari Boyolali menggambarkan semangat dari masyarakat Boyolali yang memiliki etos kerja berkekuatan kuda. Hal itu dibuktikan dengan beberapa tempat di Boyolali terdapat makam kuda, seihngga kekuatan masyarakat Boyolali dalam menapaki kehidupan di wilayah pegunungan menjadi latar belakang terciptanya Tari Soreng.
Tari ketiga yang ditampilkan yakni Tari Garuda Nusantara yang menceritakan gula kelapa merah dan putih, Sang Dwi warna berkibar membakar semangat jiwa bangsa Indonesia. Sang Saka menjadi simbol bersatu, satu rasa, satu jiwa, satu tujuan dengan dasar Pancasila dan Burung Garuda menjadi simbol bagi generasi muda untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kunjungan ke Pulau Kalimantan ditutup oleh Duta Seni dan Misi Kebudayaan Pelajar ke Nusantara Kabupaten Boyolali Tahun 2024 dengan pentas seni di kompleks Istana Negara Ibukota Nusantara (IKN) pada sore hari.
Usai dari Kota Samarinda, rombongan akan bersiap menuju dua kota selanjutnya. Kedua kota tersebut yakni Kota yakni Kota Malang pada Bulan Oktober 2024, serta di Pulau Bali pada Bulan Oktober 2024.
Editor : Tata Rahmanta