Sementara itu, juri utama pada lomba kali ini yang merupakan penggiat kuliner Jateng, Krisnawati Ekananta Oetoyo mengatakan, menu B2SA memiliki karakteristik yang berbeda dari lomba masak lainnya karena lebih mengutamakan ketepatan dalam menyajikan makanan sesuai dengan porsi yang dibutuhkan berdasarkan usia dan jenis kelamin. Ia juga menambahkan, inovasi dalam menyajikan makanan juga dinilai pada lomba ini.
“Tentunya lomba cipta menu ini hanya sebagai sarana mendongkrak keinginan masyarakat untuk bisa berbuat lebih, dan lebih lagi terhadap pengembangan konsep menu B2SA ini.” ujarnya.
Terselenggaranya lomba ini diapresiasi langsung oleh Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Boyolali Nuning Wahyu Irawan yang turut meninjau setiap meja saji para peserta lomba dari 22 kecamatan. Dalam sambutannya ia katakan, kegiatan ini sangat penting dilaksanakan guna meningkatkan wawasan masyarakat khususnya kader PKK mengenai penerapan prinsip B2SA dalam penyediaan konsumsi pangan sehari-hari. Pihaknya juga mengapresiasi masyarakat yang sudah sangat antusias dalam kegiatan kebun gizi di wilayah masing-masing yang diprakarsai oleh PKK.
Editor : Tata Rahmanta