Kepala Desa Banyuanyar, Komarudin, menyampaikan bahwa kegiatan “Banyuanyar Menari” merupakan bagian dari inovasi desa berbasis budaya dan potensi pertanian.
“Ini bukan sekadar menari. Kami ingin mengangkat budaya lokal yang lahir dari keseharian warga. Bergodo Lembu dan Kopi Barendo adalah identitas Banyuanyar,” ujarnya.
Komarudin menjelaskan, Tari Bergodo Lembu terinspirasi dari potensi besar peternakan sapi perah yang dimiliki desa. Saat ini, terdapat sekitar 1.650 ekor sapi perah yang dikelola oleh warga Banyuanyar.
“Kami sedang mengembangkan hilirisasi kampung susu, mulai dari peternakan, pengolahan limbah, hingga produk olahan susu. Di sektor pertanian, ada kopi, jahe, dan madu,” jelasnya.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait
