Lestarikan Budaya Lokal, Boyolali Gelar Lomba Rias Pengantin Unik “Wahyu Merapi Pacul Goweng”

Tata Rahmanta
Para peserta lomba rias pengantin sedang memperagakan Rias Wahyu Merapi Pacul Goweng di Museum R. Hamong Wardoyo Boyolali. Selasa (15/07/2025).Foto: Ist/

Riasan Bersejarah dari Masa Perang Diponegoro

Dalam catatan sejarah yang dikutip dari buku Tata Rias Pengantin Khas Boyolali: Wahyu Merapi Pacul Goweng, riasan ini berakar dari kisah pada masa Perang Diponegoro (1825–1830). Disebutkan, seorang prajurit yang hendak menikah dengan warga setempat di wilayah Stabelan, Kecamatan Selo, dilarang memakai busana Mataraman karena menyerupai pakaian raja.

Sebagai gantinya, sang pengantin pria diberi pinjaman pakaian prajurit: baju sorjan, jarik Sidomukti, celana hitam panjang, keris branggah, serta topi prajurit berlubang di belakang yang akhirnya memberi nama "Pacul Goweng", karena bentuknya menyerupai pacul rusak (goweng).

Sementara pengantin perempuan mengenakan gelung tekuk, kebaya sederhana, jarik Sidomukti, paes hitam, dan rangkaian bunga kinasih. Keduanya tampil sederhana, tanpa alas kaki, namun sarat makna perjuangan dan kesederhanaan.

Dengan penyelenggaraan lomba ini, diharapkan generasi muda Boyolali maupun masyarakat umum bisa lebih mengenal dan bangga terhadap warisan budaya yang unik ini.

Editor : Tata Rahmanta

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network