SOLO, iNewsBoyolali.id - Salah satu tim Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berhasil lolos pendanaan Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) 2025. Pendanaan diraih melalui program unggulan bertajuk “Klanceng Edufarm: Budi Daya Lebah Klanceng Berbasis Edukasi dan Kewirausahaan Berkelanjutan”.
Tim terdiri atas empat mahasiswa lintas program studi, yakni Hibatulloh Al-Mubarok dan Oyan Sugianto dari Prodi Hukum Ekonomi Syariah, Wildan Iskandar dari Pendidikan Agama Islam, serta Rizki Aldi Ansyah dari Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. Mereka berkolaborasi merintis usaha budi daya lebah klanceng yang tak hanya fokus pada hasil ekonomi, tetapi juga edukasi kepada masyarakat.
Ketua Tim, Hibatulloh Al-Mubarok mengungkapkan bahwa ide ini berangkat dari minimnya pengetahuan masyarakat terhadap jenis madu dari lebah klanceng.
“Kami melihat adanya peluang besar dalam usaha ini, karena madu klanceng memiliki keunikan khasiat dan nilai jual yang tinggi, namun belum banyak diketahui masyarakat,” kata Hibatulloh Al-Mubarok, Senin (14/7/2025).
Program Klanceng Edufarm, lanjutnya, tidak hanya menyediakan produk berupa madu dan koloni lebah, tetapi juga menghadirkan edukasi kepada masyarakat. Edukasi dilakukan melalui penyediaan buku panduan (guide book) serta bimbingan langsung kepada konsumen yang ingin membudidayakan lebah klanceng secara mandiri.
Dalam tahap awal, tim akan melakukan pengelolaan secara internal. Berbekal kompetensi masing-masing anggota, mereka optimistis usaha ini akan berkembang. Dalam proses penyusunan proposal, mereka mendapatkan bimbingan langsung dari Dr. Mutohharun Jinan, M.Ag., hingga pengajuan ke tingkat nasional.
Perjalanan menuju pendanaan P2MW tidaklah singkat. Proses penyusunan proposal dimulai sejak Februari 2025 dan melewati serangkaian tahapan seleksi, mulai dari tingkat universitas hingga nasional.
“Waktu, tenaga, dan pikiran benar-benar terkuras selama proses revisi dan seleksi. Namun kami tetap optimis dan terus belajar,” tambahnya.
Program ini direncanakan mulai diimplementasikan akhir Juli 2025, bertempat di Dusun Dukuh, Makamhaji. Lahan milik Pondok Shobron UMS telah disiapkan sebagai lokasi utama budi daya lebah klanceng. Tempat ini mereka pilih karena kondisi lingkungannya mendukung pertumbuhan koloni lebah yang optimal.
Setelah proses budi daya berjalan dan produk siap panen, tim berencana segera memasarkan madu klanceng kepada masyarakat. Mereka berharap usaha ini dapat menjadi model kewirausahaan berkelanjutan berbasis edukasi yang berdampak luas.
Prestasi ini menambah daftar panjang mahasiswa UMS yang sukses meraih pendanaan P2MW. Tahun ini, Klanceng Edufarm menjadi satu dari tujuh tim UMS yang dinyatakan lolos dan memperoleh kepercayaan dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemendiktisaintek. Keberhasilan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berkarya dan berinovasi.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait