GROBOGAN,iNewsBoyolali.id – Aksi protes ratusan sopir truk yang memblokade Jalan Raya Grobogan–Semarang, tepatnya di Desa Putat, Kecamatan Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah, masih berlangsung hingga Kamis (19/6) sore. Aksi tersebut menyebabkan arus lalu lintas lumpuh total selama hampir lima jam.
Situasi sempat memanas ketika sejumlah sopir mengejar dan menghadang dua truk yang nekat melintas di tengah kerumunan massa. Para sopir lain yang tergabung dalam aksi mogok meminta kendaraan tersebut segera menepi dan tidak melanjutkan perjalanan. Mereka juga mengimbau para sopir lain untuk menghentikan operasional truk sebagai bentuk solidaritas terhadap tuntutan yang mereka suarakan.
Kericuhan nyaris terjadi saat seorang sopir emosi dan hampir menyerang petugas kepolisian yang mencoba menertibkan aksi dan mencegah penutupan jalan. Beruntung, rekan-rekannya segera menenangkan dan menarik sopir tersebut dari kerumunan. Guna mengamankan situasi, sejumlah personel Sabhara Polres Grobogan diterjunkan ke lokasi.
Pejabat dari Dinas Perhubungan Grobogan, termasuk Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan, Agus Sumarsana, turut hadir untuk berdialog dengan para sopir. Dalam pertemuan itu, Agus menjelaskan bahwa regulasi Zero ODOL (Over Dimension Over Loading) belum disahkan dan masih dalam tahap pembahasan. Ia juga membantah isu bahwa pelanggaran aturan ODOL akan langsung dikenakan hukuman penjara, menyatakan bahwa penindakan hukum merupakan kewenangan pihak kepolisian.
“Kami ingin luruskan bahwa aturan Zero ODOL belum diberlakukan. Masih ada waktu untuk sosialisasi. Jadi tidak benar jika ada ancaman pidana untuk sopir,” tegas Agus Sumarsana.
Para sopir menuntut agar peraturan Zero ODOL direvisi atau dibatalkan karena dinilai merugikan mereka dan berpotensi mengkriminalisasi para pengemudi. Aksi solidaritas ini diikuti oleh ratusan truk bermuatan yang berhenti total di sepanjang jalur tersebut.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait
