BANTUL, iNewsboyolali.id - Sebanyak 600 personel gabungan diterjunkan dalam Latihan Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) Tahun 2025 yang digelar Polres Bantul, Selasa (16/12/2025). Latihan ini untuk menguji kesiapan personel dan peralatan dalam menghadapi berbagai situasi kontinjensi, khususnya penanganan aksi unjuk rasa yang berpotensi anarkis.
Personel yan terlibat, 300 personel Polres Bantul, 225 personel Polsek jajaran, serta 75 personel Batalyon Pelopor Satuan Brimob Polda DIY.
“Latihan Sispamkota hari ini diharapkan dapat memberikan pelayanan dan pengamanan kepada peserta unjuk rasa secara humanis dan tidak arogan,” kata Kapolres Bantul, AKBP Novita Eka Sari.
Latihan Sispamkota merupakan bentuk kesiapsiagaan Polri agar mampu bertindak cepat, tepat, dan terkoordinasi dalam menghadapi berbagai kemungkinan gangguan kamtibmas. Simulasi dimulai dengan kegiatan rutin kepolisian berupa patroli Samapta, Binmas, dan Lantas.
Situasi kemudian berkembang dengan skenario terjadinya aksi unjuk rasa di Kantor Bupati Bantul yang dipicu ketidakpuasan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah daerah. Dalam simulasi tersebut, eskalasi unjuk rasa digambarkan meningkat secara bertahap. Situasi berubah menjadi anarkis dengan aksi dorong-mendorong, pelemparan benda tumpul, serta pembakaran ban.
Untuk mengendalikan situasi yang semakin tidak kondusif, dilakukan prosedur lapis ganti secara bertahap. Mulai dari tim Negosiator dan Dalmas Polwan, Dalmas Awal hingga Dalmas Lanjut yang dilengkapi Armoured Water Cannon (AWC) dan Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Terakhir Pasukan Pengendali Huru-Hara (PHH) Brimob diterjunkan untuk memulihkan situasi.
“Alhamdulillah, seluruh rangkaian kegiatan latihan Sispamkota hari ini berjalan dengan aman dan kondusif,” katanya.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait
