Sukisri, warga Desa Ringin Kidul mengaku tidak sempat mengevakuasi barang-barangnya ke tempat yang aman dari banjir karena banjir-datang mendadak dan begitu cepat. Ia berencana akan tidur di pengungsian bersama keluarga karena tempat tidurnya basah terendam banjir. Bahkan beberapa barang dan perabotan rumah tangga di dalam rumah hanyut terbawa arus.
“Cepat sekali air masuk ke rumah, itu air mulai masuk sekitar pukul sembilan pagi. Saking cepatnya ketinggian banjir juga cepat naik dan kita bingung sampai tidak bisa mengemankan barang-barang. Ketinggian banjir di dalam rumah sudah mencapai sepinggang, jadi ya nggak ya tetap mengungsi,”ujar Sukisri.
Berdasarkan data dari Pemerintah Desa Ringin Kidul, jumlah warga yang terdampak banjir akibat jebolnya tanggul sungai tuntang di Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Grobogan, Jawa Tengah, mencapai enam ratus lima puluh kepala keluarga. Untuk mengantisipasi jumlah pengungsi yang terus bertambah, pihak desa juga telah mempersiapkan tempat pengungsian di sebuah gereja yang bisa menampung ratusan jiwa.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait