Kegiatan ziarah lantas dilanjutkan ke Makam Sunan Pandaran di Desa Paseban, Kecamatan Bayat. Sunan Pandanaran atau Sunan Bayat merupakan tokoh penyebar agama Islam di Jawa dan kemudian mendirikan pusat dakwah Islam di wilayah Bayat.
Bupati dan rombongan turut larut dalam nuansa khidmat saat pembacaan dzikir dan tahlil yang dilanjutkan doa bersama. Dalam kesempatan tersebut, Bupati dan jajaran Forkopimda Klaten turut serta dalam acara kenduri yang di pendapa dalam kompleks makam Sunan Pandanaran.
Terakhir, Bupati dan Forkopimda Klaten melakukan ziarah ke makam Bupati Klaten ketiga K.R.T. Mangundilaga (1867-1870) yang berada di Desa Semangkak, Kecamatan Klaten Tengah. Setiap kali di lokasi ziarah, rombongan memanjatkan doa, tabur bunga, penyerahan tali asih dan bantuan baksos sembako kepada juru kunci dan serta warga setempat.
“Kegiatan ini merupakan tradisi setiap kali menyambut Hari Jadi. Makna ziarah ini yang pertama adalah mengingatkan kepada kita semuanya bahwa yang hidup pasti akan mati, dan kita diberikan umur, kita diberikan hidup ini harus berbuat baik, bisa bermanfaat bagi sesama dan pemerintah daerah meminta doa restu kepada sesepuh dan masyarakat juga kita mengenang sejarah, mengenang jasa-jasa para pendahulu kita yang menorehkan prestasi kebaikan untuk masyarakat Klaten,” ungkap Bupati.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait