“Kami memproduksi ragam jenis lilin hasil kreasi kerajinan tangan dan menyesuaikan dengan kebutuhan klien. Saat memulai, hanya ada saya dan suami yang berbekal pengalaman kerjanya di perusahaan lilin sebelumnya. Kini, kami sudah dapat memberdayakan ibu-ibu dan remaja sekitar, terutama bila ada pesanan besar,” ungkap Yulianah.
Wanita berusia 43 tahun ini menambahkan bahwa produk terlarisnya adalah jenis taper, lilin panjang dengan bagian ujung berbentuk kerucut yang umum ditemukan di restoran maupun tempat ibadah seperti Gereja. Selain lilin taper, Jakarta Candle juga mengekspor lilin hias kayu manis dan beeswax. Untuk negara tujuan, konsumen Australia terbukti selama ini menjadi konsumen yang paling menggemari produk-produk Jakarta Candle.
Kesuksesan Jakarta Candle berkiprah di pasar global tidak lepas dari peran Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank. Pada tahun 2018, Yulianah mengikuti Coaching Program for New Exporters (CPNE), sebuah program pelatihan dan pendampingan khusus bagi rintisan eksportir baru yang diselenggarakan oleh LPEI.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait