Dikatakannya, para pemilik keris atau senjata rata-rata tidak mengetahui benda yang diserahkan ke museum. Sebab keberadaannya merupakan warisan dari kakek mereka. Sedangkan cucu yang mewarisi tidak bisa merawat.
Perwakilan keluarga AR Soehoed, Middy Ningsih mengatakan, ahli waris tidak bisa mengurusi senjata tradisional yang dimiliki, sehingga lebih baik diserahkan ke museum keris di Solo.
Senjata tradisional itu merupakan koleksi pribadi AR Soehoed yang paling disayangi. Koleksi itu berasal antara lain dari cinderamata yang kemudian disimpan sebagai koleksi. Selama ini, tidak ada perawatan khusus dan hanya sebagai pajangan saja.
“Sayang kalau almarhum sudah tidak ada, tidak ada yang mengurusi. Lebih baik diserahkan ke museum, sehingga bisa dilihat. Masyarakat bisa lihat sejarah itu khan ada ceritanya juga. Sehingga turut bisa menambah pengetahuan masyarakat,” ucapnya.
Editor : Tata Rahmanta