SOLO, iNewsBoyolali.id – Museum Keris Nusantara di Kota Solo menerima hibah puluhan koleksi keris dan senjata tradisional. Hibah antara lain dari keluarga AR Soehoed, mantan menteri kabinet pembangunan III di era orde baru.
“Museum Keris Nusantara itu memang didirikan untuk menyimpan keris atau senjata dari seluruh Indonesia. Kami membuka diri bagi masyarakat yang memiliki senjata berusia tua namun tidak bisa merawat, bisa dititipkan ke kita,” kata Kepala UPTD Museum Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Solo, Bonita Rintyowati, Sabtu (25/11/2023).
Hibah terlebih dahulu harus melalui kurasi karena sering dijumpai senjata yang diserahkan hanya sekedar aksesoris. Sementara, kriteria benda yang bisa ditampilkan di museum antara lain dilihat dari bahan, serta dipastikan berasal dari zaman dahulu. Usia keris sudah lebih dari 50 tahun.
Sementara hibah yang diterima kali ini berupa 40 senjata tradisional. Selain berwujud keris, senjata yang diserahkan ada yang berupa mandau dan senjata dari Zambia. Hibah dari keluarga AR Soehoed berupa 30 bilah koleksi senjata tradisional nusantara dan manca negara. Selain itu juga ada dari Elda Rohmiati, warga Solo yang menghibahkan 10 bilah Koleksi.
Dikatakannya, para pemilik keris atau senjata rata-rata tidak mengetahui benda yang diserahkan ke museum. Sebab keberadaannya merupakan warisan dari kakek mereka. Sedangkan cucu yang mewarisi tidak bisa merawat.
Perwakilan keluarga AR Soehoed, Middy Ningsih mengatakan, ahli waris tidak bisa mengurusi senjata tradisional yang dimiliki, sehingga lebih baik diserahkan ke museum keris di Solo.
Senjata tradisional itu merupakan koleksi pribadi AR Soehoed yang paling disayangi. Koleksi itu berasal antara lain dari cinderamata yang kemudian disimpan sebagai koleksi. Selama ini, tidak ada perawatan khusus dan hanya sebagai pajangan saja.
“Sayang kalau almarhum sudah tidak ada, tidak ada yang mengurusi. Lebih baik diserahkan ke museum, sehingga bisa dilihat. Masyarakat bisa lihat sejarah itu khan ada ceritanya juga. Sehingga turut bisa menambah pengetahuan masyarakat,” ucapnya.
Editor : Tata Rahmanta