"Produk dikirim ke Solo menggunakan 25 drum dengan total 5.000 liter. Produk sama persis yang digunakan ketika uji penerbangan di Jakarta beberapa hari yang lalu dengan mesin pesawat CFM56-7B, sehingga produknya sama persis dan secara kualitas tidak terdapat perubahan apapun karena sudah melalui rangkaian uji di laboratorium," tuturnya.
Pertamina SAF merupakan hasil inovasi dan kolaborasi antara subholding Pertamina. Melalui fasilitas Green Refinery PT Kilang Pertamina Internasional di Kilang Cilacap, SAF menggunakan metode co-processing ester dan fatty acid (HEFA), dan sesuai standar internasional. Nantinya SAF akan dipasarkan melalui PT Pertamina Patra Niaga untuk industri aviasi di Indonesia dan tidak menutup kemungkinan kepada pasar aviasi internasional.
Region Manager Corporate Operation & Services Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, I Komang Astana menyatakan siap memasarkan produk avtur ini di seluruh DPPU yang berada di Jawa Tengah dan DIY.
"Merupakan kehormatan bagi kami menjadi tuan rumah untuk reffueling penerbangan menggunakan produk hijau ini, SAF bisa menjadi pilihan bagi para maskapai yang sama sama mempunyai semangat untuk dekarbonisasi, sebelum nantinya di 2026 menjadi bahan bakar wajib bagi industri penerbangan," ujar Komang.
Editor : Tata Rahmanta