Kesulitan air bersih menimbulkan sejumlah dampak, terutama dalam hal menurunnya kesejahteraan masyarakat. Mulai dari gagal panen hingga tergerusnya tabungan warga untuk membeli air. Untuk satu tangki air dengan kapasitas 5.000 liter, warga harus merogoh kocek sekitar Rp150.000. Ketika kemarau, harga air naik menjadi Rp170.000 hingga Rp200.000.
“Lebih dari 80 persen warga kami menggantungkan hidup dari bertani, kalau gagal panen karena tidak ada air, otomatis mereka tidak memiliki penghasilan. Ada juga warga yang terpaksa menukarkan ternak peliharaan, seperti sapi demi mendapatkan air bersih, sehingga dengan kondisi seperti itu, secara perlahan kesejahteraan warga menurun,” katanya.
Keadaan ini mulai berubah ketika tahun 2019. Kala itu, kerja persaudaraan lintas instansi dan elemen masyarakat mulai mengeksplorasi Goa Jomblang yang ada di Desa Gendayakan. Hasil penelitian menunjukkan, di dasar goa terdapat sumber air bersih melimpah dengan baku mutu yang dapat dikonsumsi manusia.
Editor : Tata Rahmanta