Sementara itu, Sawindra, ayah korban yang telah lama bekerja di Sukabumi, mengaku sangat terpukul. Ia mengatakan Angga memilih tinggal bersama kakek dan neneknya di Grobogan. Meskipun tinggal berjauhan, komunikasi antara ayah dan anak tetap terjalin setiap hari melalui panggilan video.
“Permintaan terakhir Angga Cuma ingin dibelikan perlengkapan sepak bola. Ia bercita-cita jadi pemain bola,” tutur Sawindra dengan mata berkaca-kaca. “Semua perlengkapannya sudah saya belikan, tapi belum sempat dipakai, anak saya sudah pergi duluan.”
Keluarga korban menegaskan menolak adanya upaya damai dengan pihak pelaku. Mereka mendesak aparat penegak hukum agar menghukum para pelaku sesuai peraturan yang berlaku.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait
