Ia pun menambahkan, dalam jangka waktu 1 tahun pendampingan, LPEI berkolaborasi dengan Disperindag dan Koperasi UKM Kabupaten Buleleng dan KPP Bea Cukai Denpasar akan mendukung Desa Devisa Benih Bandeng Buleleng lewat berbagai oendampingan seperti peningkatan kapasitas produksi dengan pemberian sarana produksi berupa pompa air dan instalasi pipa, pendampingan manajemen usaha, penguatan kelembagaan, hingga pendampingan dalam akses pembiayaan.Tahun lalu, LPEI telah memberikan bukti dalam membantu peningkatan kapasitas produksi dengan menyalurkan fasilitas pembiayaan sebesar Rp 8 miliar kepada CV Dewata Laut - salah satu UKM budidaya benih bandeng berorientasi ekspor di Buleleng yang tergabung dalam P4B.
Hal inimerupakan wujud nyata dari pelaksanaan program Penugasan Khusus Ekspor dari pemerintah kepada LPEI dalam rangka mendukung sektor usaha kecil dan menengah (UKM) berorientasi ekspor.
“Kami menyambut baik program Desa Devisa oleh LPEI karena pendampingan inilah yang kami butuhkan sebagai pembudidaya benih bandeng untuk dapat memperluas wawasan, bertransformasi dari budidaya rumahan menjadi badan usaha formal, hingga menjangkau pasar baru di skala global. Kedepannya, kami ingin mengekspor ke pasar yang lebih besar lagi agar semakin banyak masyarakat di Buleleng yang berdaya,” ungkap I Nyoman Suitra, Pemilik dan Direktur CV Dewata Laut.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait