Saran yang terakhir, ungkap Bambang, adalah peran aktif semua pihak agar penyaluran pupuk bersubsidi dapat berjalan baik dan lancar serta meminta partisipasi warga untuk memantau penyaluran pupuk bersubsidi karena hanya disalurkan untuk orang yang berhak.
Sebelumnya, alokasi pupuk bersubsidi di Boyolali pada 2023 mengalami kenaikan untuk pupuk urea. Namun, alokasi untuk pupuk NPK turun.
“Untuk urea meningkat, kalau tahun kemarin 21.500 ton sekarang 25.000 ton. Kemudian, untuk NPK turun, tahun kemarin 17.000 sekian ton, sekarang hanya 16.500 ton. Tapi ya ndak usah khawatir, biasanya kalau ada perubahan-perubahan dari pemerintah pusat akan didistribusikan ke kabupaten/kota,” pungkasnya.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait