BOYOLALI, iNewsBoyolali.id – Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Kemasan, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali menggelar Expo Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) di sekolah setempat. Kegiatan ini untuk memamerkan hasil kreativitas siswa.
Kepala SDN 1 Kemasan, Nurul Royati, mengatakan, acara Expo GSM SDN 1 Kemasan bertujuan untuk memamerkan atau membelajarkan anak-anak untuk menciptakan kreativitas sendiri.
"Kami mengundang kepala sekolah dari sekolah lain dengan maksud biar sekolah yang lain juga mengikuti seperti kegiatan yang ada di sini. Kami juga ingin memberikan motivasi kepada guru-guru dan anak-anak," ujarnya.
Menurutnya, program GSM membawa dampak positif bagi siswa dan sekolah. Dicontohkan, jika dulu sebelum adanya GSM terkendala komunikasi orang tua dengan sekolah, kini setelah adanya GSM menjadi lebih produktif.
"Kendalanya itu banyak, komunikasi orang tua dengan sekolah itu kurang. Jadi ketemu orang tua itu hanya pada waktu pleno saja. Tapi setelah adanya GSM ini kami berusaha setiap bulan sekali ada pertemuan paguyuban wali murid tiap kelas untuk membahas gurunya menghendaki sekolah mau dibawa seperti apa dan orang tua juga menghendaki guru harus seperti apa. Jadi timbal balik agar ada persamaan pandangan," ujarnya.
Selain itu, kata Nurul, adanya GSM juga memberikan perubahan positif dalam kegiatan belajar mengajar. Kini siswa menjadi lebih aktif.
"Kendala lain, kalau dulu guru mengajar tapi anak-anak pasif tapi sekarang dengan adanya GSM ini anak-anak aktif dan guru juga senang. Sehingga muncul persaingan positif yakni persaingan antar kelas. Diharapkan kedepan lebih ditingkatkan lagi. Lebih baik lagi dengan sekolah lain dengan prinsip tidak meninggalkan anak. Anak-anak harus dinomor satukan dalam pembelajarannya," ujarnya.
Salah satu guru SDN 1 Kemasan, Nita Tiana Sari, menambahkan, Expo GSM untuk meningkatkan perubahan yang awalnya itu siswa belajarnya fokus pada akademik sekarang berubah siswa difokuskan pada kemampuan diri sendiri.
"Di sini siswa sudah banyak mengalami perubahan juga, sudah ada peningkatan juga yang dulu itu nilainya misalnya yang ngajinya tidak bisa kita lihat tapi sekarang ooh anak ini ngajinya lancar, jadi kita fokuskan ke situ," katanya.
Menurut Nita, sebagai pendidik ia merasakan banyak perubahan selama menjalankan program GSM. Perubahan yang dirasakan adalah jika dulu sebagai guru menjelaskan materi-materi, tapi sekarang sebagai pendamping siswa saat membuat karyanya sendiri.
"Saya merasa senang dengan adanya platform merdeka mengajar ini. Menarik juga untuk pembelajaran setiap kelas-kelas. Harapan kedepan untuk sekolah kami dengan adanya merdeka mengajar ini bisa lebih maju dan kreatif," imbuhnya.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait