JCWF 2025 Resmi Ditutup, Gaungkan Rebranding Wellness Budaya Jogja ke Kancah Global
SLEMAN,iNewsboyolali.id - Jogjakarta Cultural Wellness Festival (JCWF) 2025 resmi ditutup Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardana di Asram Edupark, Yogyakarta, Minggu (30/11/2025) malam. Selama sebulan penuh penyelenggaraan, festival ini menarik lebih dari 3.700 pengunjung dan menggandeng 750 pekerja wellness, 140 pekerja seni, 900 pekerja event organizer, dan 100 UMKM.
Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) DIY, GKR Bendara menyebut kolaborasi dengan program Wonderful Indonesia Wellness (WIW) membuat penyelenggaraan tahun ini menjangkau publik lebih luas. Peserta tak hanya datang dari berbagai provinsi, tetapi juga dari luar negeri seperti Kanada dan Australia.
“Wellness merupakan niche tourism yang mengedepankan kualitas dan kenyamanan, bukan kunjungan massal,” kata Bendara.
Menurutnya, minat pengunjung domestik terlihat belum sepenuhnya memahami ragam wellness lokal. Antusiasme lebih banyak tercurah di artisan market dan talkshow, sementara one-on-one workshop dan praktik budaya seperti macapat masih memerlukan edukasi lebih mendalam.
“Pasar kita masih mengenal wellness gaya India atau mancanegara. Padahal Jogja punya kekayaan budaya yang mengandung unsur wellness sejak lama,” ungkapnya.
GKR Bendara menekankan perlunya rebranding wellness berbasis budaya Jogja. Ia mencontohkan kebiasaan lokal yang sesungguhnya dapat dikemas sebagai produk wisata, seperti berjalan tanpa alas kaki di alam terbuka (grounding), konsumsi jamu sebagai pola makan sehat, hingga praktik detoks ala Jawa. Namun potensi ini belum optimal karena minimnya integrasi antara komunitas budaya dan komunitas wellness.
Editor : Tata Rahmanta