Balita 4 Tahun di Grobogan Tewas Dianiaya, Diduga oleh Pacar Ibu Angkat

GROBOGAN,iNewsBoyolali – Seorang balita laki-laki berusia empat tahun berinisial F-A-N, warga Kecamatan Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah, tewas secara tragis setelah diduga mengalami penganiayaan oleh pacar ibu angkatnya. Kasus ini terungkap setelah keluarga dan ibu kandung korban mencurigai adanya luka lebam di tubuh sang anak, dan meminta polisi untuk membongkar kembali makamnya guna dilakukan autopsi.
Jumat (4/7), tim Inafis dari Polda Jawa Tengah bersama dokter forensik membongkar makam F-A-N yang telah dikuburkan selama dua hari di Tempat Pemakaman Umum Palembahan, Kelurahan Kalongan, Purwodadi, Grobogan. Proses autopsi dilakukan di lokasi pemakaman dengan pengawasan ketat pihak kepolisian.
Kecurigaan muncul dari ibu kandung korban, Sri Lestari, yang tinggal di Desa Depok, Kecamatan Toroh. Saat memandikan jenazah sebelum pemakaman, Sri Lestari melihat adanya luka lebam di bagian dada dan pipi anaknya. Ia lalu melapor ke pihak kepolisian dan meminta agar makam anaknya dibongkar untuk memastikan penyebab kematian.
Menurut Agus Supriyadi, perangkat Desa Depok yang juga keluarga korban, pelaku yang berinisial K awalnya mengaku bahwa korban terjatuh di kamar mandi. Namun, hasil keterangan lain menunjukkan bahwa K sempat membawa korban ke dua rumah sakit swasta di Purwodadi, tetapi keduanya menolak karena korban sudah dalam kondisi meninggal dunia. Jenazah akhirnya diterima oleh RSUD Dr. Soedjati Purwodadi sebelum dimakamkan.
“Saya mendapatkan laporan dari keluarga kandung korban kalau ada kejanggalan kematian korban. Ada luka lebam di dada dan pipi kanan kiri. Jenazah sekarang dipindahkan ke makam Desa Depok biar dekat dengan ibunya,”jelas Agus Supriyadi.
Berdasarkan hasil pemeriksaan pelaku dan ibu angkat korban sebagai saksi, bahwa beberapa bulan sebelumnya, ibu kandung korban sempat menawarkan anaknya untuk diadopsi melalui media sosial karena alasan ekonomi. Tawaran tersebut ditanggapi oleh Masrika, teman Sri Lestari, yang kemudian mengadopsi F-A-N. Sejak saat itu, korban tinggal bersama ibu angkatnya di Kelurahan Kalongan, Purwodadi.
“anaknya diadopsi oleh teman ibu kandungnya karena keterbatasan ekonomi. Dan mungkin selama tinggal disana korban mendapatkan perlakuan kekerasan dari pacar korban kren ada bekas lebam banyak di bagian tubuh dan wajah,” tambahnya.
Di rumah ibu angkat inilah korban kerap berinteraksi dengan K, yang merupakan pacar dari ibu angkatnya. Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, korban diduga mengalami kekerasan fisik berulang hingga akhirnya tewas pada Rabu siang akibat tendangan keras di bagian dada yang menyebabkan kepala terbentur dinding kamar mandi.
Kepala Satuan Reskrim Polres Grobogan, AKP Agung Joko Haryono, mengatakan bahwa pihaknya telah mengamankan pelaku K beserta ibu angkat korban untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Setelah mendapat laporan dari pihak keluarga, kami langsung bergerak cepat untuk melakukan pemeriksaan, termasuk pembongkaran makam dan autopsi untuk memastikan penyebab kematian korban," ujar AKP Agung.
Usai proses autopsi, jenazah F-A-N dipindahkan ke Tempat Pemakaman Umum Desa Depok, Kecamatan Toroh, agar lebih dekat dengan rumah ibu kandungnya. Hingga kini, pihak kepolisian masih menunggu hasil resmi autopsi dari tim Inafis Polda Jawa Tengah untuk keperluan penyelidikan.
Editor : Tata Rahmanta