Mahasiswa KKN Undip Mengedukasi Pelaku UMKM di Desa Mertan tentang Manajemen Simpan Barang

SUKOHARJO, iNewsBoyolali.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Tim I Undip Periode 2025 Desa Mertan, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo telah melaksanakan pendampingan optimalisasi manajemen administrasi penyimpanan barang kelontong kepada salah satu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Desa Mertan, yakni Sri Suyatmi. Dia adalah salah satu pelaku UMKM yang bergerak dalam jual beli barang kelontong.
“Kami fokus memberi edukasi manajemen penyimpanan dan manajemen persediaan barang kepada para pelaku UMKM, khususnya pemilik toko kelontong RW 02 Desa Mertan. Tujuannya agar para pelaku UMKM bisa mendorong efesiansi dan produktifitas operasional perusahaan, kios, toko, maupun warung, sehingga dapat meningkatkan laba”, kata Muhammad Imam Allaist, saat memberi penyuluhan kepada puluhan wanita anggota PKK, di Balai Pertemuan RW 02 Dusun Juron, Desa Mertan, beberapa hari lalu.
Muhammad Imam Allaist adalah mahasiswa Fakultas Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang yang saat ini sedang melaksanakan pendampingan terhadap pedagang kelontong di Dusun Juron.
Imam Allais memberi edukasi kepada pelaku UMKM toko kelontong perihal manajemen penyimpanan dan manajemen persediaan barang. Pendampingan serta edukasi yang dia berikan tentunya sudah disesuaikan dengan pengalaman serta ilmu yang didapatkan di bangku kuliah.
Imam menandaskan, edukasi maupun pendampingan yang diberikan ke pedagang kelontong difokuskan pada bidang manajemen penyimpanan dan manajemen persediaan barang. “Ya, karena sebagian besar mereka belum menerapkannya secara optimal”, lanjutnya.
Disebutkan, penerapan manajemen penyimpanan dan manajemen pengadaan barang pada toko kelontong harus diterapkan secara bagus agar bisa menunjang efisiansi dan produktifitas toko itu sendiri. Sebaliknya, jika diabaikan, para pelanggan pada kabur, omset penjualan turun drastis.
Editor : Tata Rahmanta