GROBOGAN-Ratusan pendukung dari dua pasangan calon bupati dan wakil bupati Grobogan nyaris terjadi baku hantam saat saat mengantar calon mereka untuk pengambilan nomor urut di kantor komisi pemilihan umum grobogan. Massa sempat terpancing ketika beberapa pendukung dari salah satu paslon melontarkan ucapan yang membuat kubu lain sakit hati dan tidak terima. TNI dan Polri langsung menghadang dan menahan massa yang sudah emosi.
Ratusan massa dari pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati Grobogan, Jawa Tengah, Hadi-Sugeng, langsung meluapkan emosi dengan berlari sambil mengamuk ke ratusan pendukung pasangan calon Bambang Pujianto Dan Catur Senin siang. Massa yang mengenakan seragam pemuda pancasila ini tidak terima ketika mendengar ada ucapan yang menyatakan pendukung dari Bambang-Catur tidak menerima uang dari calon yang mereka usung. Dan terjadilah aksi saling ledek hingga mereka langsung naik pitam dan berusaha menyerang pendukung dari Bambang-Catur karena tidak terima merasa diledek atau disindir.
Dalam teriakan massa, terdengar nada bahwa kubu Bambang-Catur bukanlah pendukung bayaran. Sehingga pendukung dari Hadi-Sugeng tidak terima dan melontarkan ucapan bahwa tim pendukung mereka juga tidak pernah menerima uang dari calon. Tim pendukung dari Hadi- Sugeng lainnya yang mendengar akhirnya tidak bisa menahan emosi.
“ kita dukung Bambang – Catur seperti ini nih tidak pernah meminta bayaran,”teriak pendukung Bambang-Catur.
“ saya juga sama tidak pernah meminta bayaran. Dan kita masih punya juga masih punya uang,” balas pendukung Hadi-Sugeng.
Petugas dari tni dan kepolisian resort grobogan, jawa tengah, yang berjaga di tengah-tengah kedua pendukung langsung menahan dan mendorong mundur kedua kubu. Setelah diberikan himbauan dan penjelasan dari pihak kepolisian, kedua kelompok massa dari masing-masing pasangan calon kemudian menarik mundur dan berusaha menahan diri.
Massa kemudian melantunkan sholawat bersama-sama hingga membuat suasana kembali tenang. Bambang pujiono, selaku tim sukses dari bambang pujianto-catur meminta agar pendukung dari masing-masing pasangan calon untuk tetap tenang dan membuat suasana pilkada tetap kondusif.
“tim pendukung Bambang – Catur maupun Hadi- Sugeng jangan sampai ada yang memancing keributan. Kita buat suasana menjadi kondusif, aman dan tentram. Mari ciptakan pilkada damai di Grobogan,” tegas Bambang Pujiono.
Agar tidak terjadi benturan fisik yang lebih keras lagi, aparat tni dan kepolisian kemudian memaksa massa untuk lebih menjauh lagi dari lokasi. Untuk meredam emosi massa, tim pemenangan masing-masing calon langsung mendatangi massa dan saling bersalaman. Mereka meminta agar massa tidak terprovokasi dengan hal-hal yang membuat suasana tidak kondusif.
Sementara itu, Agung Sutopo, ketua KPU Grobogan, Jawa Tengah, telah memberikan himbauan kepada masing-masing pasangan calon untuk tidak mengerahkan massa saat pengambilan nomor urut di kantor KPU beberapa hari sebelum pelaksanaan pengundian nomor urut pasangan calon.
Agung menjelaskan bahwa saat ini jumlah pemilih daftar pemilih tetap tahun dua ribu dua puluh empat telah terdata dengan jumlah mencapai satu juta seratus tiga puluh ribu tiga ratus delapan puluh tujuh.
“KPU telah memberikan himbauan kepada masing-masing pasangan untuk tidak membawa massa. Jika terjadi sesuatu bukan ranah dari KPU tapi aparat TNI dan Polisi.untuk tempat pemungutan suara telah kita siapkan maksimal empat ratus TPS. Dan untu DPT sudah kita tetapkan jumlahnya yang mencapai 1.123.387,” jelas Agung.
Dalam pengundian nomor urut, pasangan hadi-sugeng, mendapat nomor urut satu dan bambang catur nomor urut dua. Setelah masing-masing pasangan calon keluar dari kantor kpu grobogan, jawa tengah, ratusan massa yang masih berdiri di depan kantor Komisi Pemilihan Umum, kemudian ikut membubarkan diri dan mengiring pasangan calon kembali ke rumah masing-masing.
Editor : Tata Rahmanta