BOYOLALI, iNewsBoyolali.id – Para petani tembakau di Kabupaten Boyolali terpaksa menggunakan pupuk non subsidi yang harganya lebih mahal, hal tersebut dilakukan setelah pemerintah menghapus subsidi pupuk jenis SP-37 serta ZA, dengan begitu para petani tembakau harus segera mungkin melakukan koordinasi dengan dinas terkait.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Boyolali Teguh Sambodo disela acara silaturahmi antar petani tembakau di Desa Sepandan Lor, Kecamatan Selo, Boyolali, Selasa (30/4/2024) kemarin.
Teguh mengungkapkan para petani tembakau yang mampu membeli pupuk non subsidi ini sangat sedikit, dengan itu, para petani tembakau ini membutuhkan bantuan dari pemerintah melalui dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBH CHT) tersebut.
"Sejak dihapusnya subsidi pupuk itu saat ini petani tembakau harus membeli pupuk non subsidi. Tapi sejak itu sangat sedikit sekali mereka menggunakan pupuk non subsidi itu. Namun, beberapa bulan yang lalu informasinya kelompok tani juga mendapat bantuan pupuk dan mesin pertanian," ungkapnya.
Editor : Tata Rahmanta