“Untuk ikan yang mati miliknya sendiri ada sekitar 1,4 ton ikan nila merah, sedangkan untuk harga ikan nila merah saat ini mencapai Rp. 29.000 perkilogramnya, sehingga total mengalami kerugian hingga Rp. 50 juta”, tambahnya.
Hingga saat para petani ikan hanya bisa pasrah dan berharap pemerintah memberikan bantuan pakan maupun bibit ikan, agar petani ikan dapat kembali melanjutkan budidaya ikan tawar jenis nila merah.
Sementara, di Waduk Cengklik terdapat tiga kelompok petani karamba yang mengalami kerugian akibat ikan mati mendadak.
“Dari ketiga kelompok petani karamba jika ditotal ada sekitar 31 hingga 32 ton ikan yang mati. Ditafsir kerugian diperkirakan mencapai 890 juta rupiah”,Pungkasnya.
Editor : Tata Rahmanta