BOYOLALI, iNewsBoyolali.id – Puluhan ton ikan air tawar jenis nila merah siap panen milik petani karamba di Waduk Cengklik, di Desa Sobokerto, Kecamatan Ngemplak, Boyolali mati mendadak. Akibatnya ratusan petani mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.
Salah satu petani ikan, Suhartono menjelaskan peristiwa matinya ribuan ikan disebabkan cuaca ekstrem yang melanda dalam beberapa hari terakhir. Mulai Sabtu kemarin cuaca cukup buruk, minim sinar matahari bahkan hujan deras terus mengguyur.
“Kemudian pada minggu paginya kondisi ikan banyak yang mulai loncat karena kondisi kekurangan oksigen dan saat itu ikan juga banyak yang mati. Untuk meminimalisir kerugian, ikan yang masih dalam kondisi hidup lalu diambil dan dijual secara eceran”, jelasnya kepada wartawan pada, selasa (12/3/2024).
Ditambahkan, hingga hari Senin kematian ikan masih berlanjut dan semakin menambah angka kerugian petani.
“Untuk ikan yang mati miliknya sendiri ada sekitar 1,4 ton ikan nila merah, sedangkan untuk harga ikan nila merah saat ini mencapai Rp. 29.000 perkilogramnya, sehingga total mengalami kerugian hingga Rp. 50 juta”, tambahnya.
Hingga saat para petani ikan hanya bisa pasrah dan berharap pemerintah memberikan bantuan pakan maupun bibit ikan, agar petani ikan dapat kembali melanjutkan budidaya ikan tawar jenis nila merah.
Sementara, di Waduk Cengklik terdapat tiga kelompok petani karamba yang mengalami kerugian akibat ikan mati mendadak.
“Dari ketiga kelompok petani karamba jika ditotal ada sekitar 31 hingga 32 ton ikan yang mati. Ditafsir kerugian diperkirakan mencapai 890 juta rupiah”,Pungkasnya.
Editor : Tata Rahmanta