Pada Hari Santri, mari kita introspeksi diri. Apakah kita telah menjadi santri yang taat beragama, abangan yang menghargai nilai-nilai tradisional Jawa, atau priyayi yang menjaga adat istiadat? Refleksi ini menjadi langkah awal kita bersama dalam menjaga pluralisme dan harmoni di masyarakat Jawa.
Sebagai contoh konkret, santri dapat memperkuat pluralisme dengan mendidik tentang toleransi dan saling menghormati antar umat beragama. Di sisi lain, abangan dapat berkontribusi pada harmoni dengan melestarikan nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong yang kental dalam budaya Jawa. Sementara itu, priyayi dapat memainkan peran kunci dalam menjaga pluralisme dengan mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan universal.
Melalui sinergi dan kolaborasi antara santri, abangan, dan priyayi, masyarakat Jawa dapat dibangun menjadi entitas yang lebih plural dan harmonis. Saat kita menghormati perbedaan
Editor : Tata Rahmanta