“Nanti yang paling banyak menyerap anggaran tersebut yaitu pembanguan pasar. Pasar sendiri setidaknya Rp. 8,5 miliar. Rencana saya pasar tersebut dibuat pasar dengan nuansa lokasi wisata. Sehingga para penggunjung merasa senang saat berada di dalam pasar,” jelas Suyamto.
Ia berharap, berbagai usulan dari desa yang disampaikan ke Pemerintah Boyolali untuk ditindaklanjuti. Berbagai usulan tersebut datang dari masyarakat melalui Musrenbangdes.
“Ya, kalau tahun 2022 belum terialisasi mudah mudahan tahun 2023 nanti ditindaklanjut oleh Pemkab Boyolali. Kalau belum ditindaklanjuti mungkin terkait anggaran yang tidak mencukupi,” jelas dia.
Sementara, salah satu Ketua RT di Desa Penggung, Dwi Widianto mengaku, saat mengikuti Musrenbangdes pada 2022 usulan terkait saluran air belum terialisasi. Ia berharap, pada tahun anggaran 2023 ini dapat terialisasi. Sebab, talut saluran air tersebut saat musim hujan tiba menimbulkan banjir.
“Dekat rumah saya itu ada saluran air dan kalau hujan selalu banjir, padahal tempat tersebut sering dilewat anak anak yang mau mengaji, ya kasihan saja. Tahun ini saya kembali mengusulkan,” Tandasnya.
Editor : Tata Rahmanta