Makanan tersebut kemudian dipindahkan ke wadah penerima manfaat untuk dibawa pulang dan dikonsumsi mulai pukul 11.06 WIB hingga paling lambat pukul 15.00 WIB. Sekitar pukul 12.34 WIB, kader posyandu menemukan lauk ayam yang berbau dan diduga sudah basi. Temuan tersebut segera dilaporkan kepada pihak dapur SPPG.
Pada pukul 16.30 WIB, satu penerima manfaat mulai mengalami mual dan diperiksakan ke bidan desa. Hingga malam hari, jumlah warga dengan keluhan serupa terus bertambah.
Secara keseluruhan, tercatat sebanyak 23 warga mengalami gejala dugaan keracunan makanan. Seluruh korban menjalani perawatan rawat jalan. Tidak ada korban yang dirawat inap maupun meninggal dunia.
“Semua pasien telah mendapatkan pengobatan dan saat ini kondisinya membaik,” kata dr. Djatmiko.
Sebagai langkah penanganan, puskesmas setempat telah menerima laporan dan sanitarian melakukan koordinasi dengan pihak SPPG. Tim puskesmas juga melaksanakan Penyelidikan Epidemiologi (PE) ke dapur SPPG untuk menelusuri kemungkinan sumber pencemaran makanan.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait
