GKR Bendara mendorong pemerintah berperan sebagai fasilitator agar komunitas seni, budaya, dan pariwisata dapat menyusun standar bersama. Pemerintah juga diharapkan merumuskan definisi budaya Jogja, menyusun kurikulum praktik budaya seperti tari, jemparingan, dan macapat, serta menyiapkan edukasi dan sertifikasi bagi para pelaku wisata wellness.
Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB), Agustin Peranginangin, menyatakan kesiapannya memperluas jejaring dan memperkuat ruang dialog dengan komunitas. Menurutnya, penyelarasan konsep antara komunitas budaya dan wellness adalah kunci pengembangan paket wisata yang kompetitif.
“Wisata wellness berbasis budaya punya potensi besar. Kami berkomitmen membuka ruang diskusi yang lebih intensif agar setiap komunitas dapat berkontribusi dalam merumuskan paket wellness berdaya saing global,” ujarnya.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait
