SOLO, iNewsBoyolali.id - Desainer Interior asal Kota Solo, Lorca Langit Biru meraih penghargaan tingkat internasional dalam ajang Good Design Award 2025 lewat karyanya berjudul Prayer Space. Predikat Gold Winner diraih berkat karya berupa bangunan musala di Kelurahan Karangasem, Kecamatan Laweyan, Kota Solo.
Musala didirikan di tengah perkampungan padat penduduk. Bentuk arsitekturnya yang unik, menjadikan musala nampak kontras dan menonjol di antara bangunan-bangunan lain di sekitarnya. Pembangunan mulai dilakukan Desember 2024 dan selesai sekitar 6 bulan berikutnya. Selanjutnya, pengelolaan diserahkan kepada warga sekitar dan diberi nama Musala Ar-Rayan.
Dengan desain yang unik dan menarik, bangunan Musala Ar-Rayan diikutkan dalam ajang Good Design Award 2025. Karya Lorca Langit Biru yang diberi judul The Prayer Space tersebut ternyata meraih penghargaan Australian Good Design Award Gold Winner 2025 untuk kategori Built Environment.
“Penghargaan ini diberikan kepada proyek yang dinilai oleh dewan juri memiliki keunggulan luar biasa dalam aspek desain, inovasi, serta dampak positif bagi masyarakat,” kata Lorca Langit Biru, Kamis (16/10/2025).
Filosofi Arsitektur The Prayer Space karya Lorca Langit Biru:
1.Oase di Tengah Kampung
Musala ini dibangun sebagai oase di tengah perkampungan, tempat masyarakat dapat berkumpul, anak-anak bermain, beristirahat, dan belajar. Konsep ini terinspirasi dari fungsi masjid pada masa Rasulullah SAW, yang tidak hanya digunakan untuk beribadah, tetapi juga sebagai pusat kehidupan sosial dan pendidikan umat.
2. Lima Pilar dan Empat Plong di Fasad Depan
Lima pilar pada fasad depan melambangkan Rukun Islam, fondasi utama dalam kehidupan umat Muslim. Empat ruang (plong) di antara pilar merepresentasikan empat bulan yang dimuliakan dalam Islam: Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.
3. Delapan Plong Akses di Sisi Bangunan
Terdapat delapan pintu akses di sisi kanan dan kiri bangunan. Empat di antaranya melambangkan unsur-unsur penciptaan manusia dalam pandangan Islam:
Api — QS. Al-Baqarah (2):24
Udara — QS. Shaad (38):71–72
Tanah — QS. Shaad (38):71–72
Air — QS. Al-Furqan (25):54
Empat lainnya melambangkan unsur ghaib manusia: nafsu, akal, hati, dan ruh yang membentuk keseimbangan spiritual dan jasmani manusia.
4. Tiga layer Atap sebagai Simbol Iman, Ihsan, dan Islam
Bangunan ini menggunakan tiga susun atap yang terinspirasi dari arsitektur Jawa kuno pada masa peradaban Islam. Tiga lapisan tersebut melambangkan Iman, Ihsan, dan Islam-tiga tingkat kesempurnaan dalam spiritualitas manusia.
Desainer Interior asal Kota Solo, Lorca Langit Biru meraih penghargaan di ajang Good Design Award 2025 lewat karyanya berjudul Prayer Space, yakni bangunan musala di Kelurahan Karangasem, Kecamatan Laweyan, Kota Solo. Foto: Ary Wahyu Wibowo
5. Filosofi Interior dan Triloka
Interior musala adibagi secara tegas antara lantai, dinding, dan atap. Pembagian ini mengingatkan pada konsep triloka dalam ajaran Hindu pra-Islam:
Bhurloka-alam manusia (lantai), Bhuwarloka — ruang antara dunia dan alam kematian (dinding), Swarloka — alam para dewa (atap).
Dalam konteks Islam-Jawa, pembagian ini diinterpretasikan ulang sebagai perjalanan spiritual manusia: dari dunia, menuju kesadaran, hingga pencapaian keilahian.
6. Motif Batik Kawung
Dinding interior dilapisi motif batik Kawung, warisan khas Jawa Tengah. Motif ini melambangkan kesempurnaan, kemurnian, dan kesucian, serta mengandung makna pengendalian diri dari nafsu dan hasrat duniawi — menuju jiwa yang bersih dan tenang.
7. Dua Kubah dan Makna Keseimbangan
Musala ini memiliki dua kubah:
Dalam filosofi Jawa, angka “dwi” (dua) berarti keseimbangan. Masing-masing kubah terdiri dari 17 lapisan. Kubah pertama melambangkan 17 rakaat salat wajib harian. Kubah kedua melambangkan 17 rakaat salat rawatib, sebagai penyempurna ibadah harian.
8. Enam Plong Kabinet dan Rukun Iman
Terdapat enam ruang (plong) pada kabinet bagian dalam yang melambangkan Rukun Iman, menegaskan pentingnya pondasi keyakinan dalam kehidupan beragama.
9. Tujuh Kolom dan Tujuh Fase Kehidupan Manusia
Bangunan ini memiliki tujuh kolom utama, yang melambangkan tujuh masa kehidupan manusia, yaitu:
1. Radli — masa menyusui
2. Fathim — masa penyapihan
3. Shabiy — masa kanak-kanak
4. Ghulam — masa remaja
5. Syab — masa pemuda
6. Kahl — masa dewasa
7. Syaikh — masa tua
Filosofi ini mengingatkan bahwa setiap fase hidup memiliki nilai dan makna yang harus disyukuri.
10. Atap Rendah dan Andhap Asor
Atap bangunan dirancang rendah, sesuai falsafah Jawa andhap asor, yang berarti rendah hati di hadapan Tuhan dan sesama manusia. Selain itu, bentuk atap ini juga berfungsi mengurangi tampias air hujan, menegaskan perpaduan antara fungsi dan filosofi.
11. Sepuluh Pintu Kaca dan Makna “Sedoso”
Musolla memiliki sepuluh pintu kaca yang disebut Sedoso dalam bahasa Jawa.
Angka ini terdiri dari:
1 (Siji) — awal, melambangkan keesaan Tuhan
0 (Nul) — akhir, melambangkan pengosongan diri di hadapan-Nya.
Maknanya, kesempurnaan hanya milik Tuhan. Manusia baru akan berarti ketika menempatkan Tuhan di depan kehidupannya (1–0), bukan di belakang.
Sepuluh pintu yang dapat dibuka seluruhnya juga melambangkan keterbukaan tanpa pengecualian — bahwa rumah ibadah ini selalu terbuka untuk siapa pun yang datang dengan niat baik. Selain itu, pintu dari tiga arah (selain arah kiblat) menandakan keterbukaan dari segala arah menuju keimanan.
12. Sembilan Belas Tiang Kabinet dan Makna Basmallah
Terdapat 19 tiang kabinet di bagian depan, melambangkan kalimat suci “Bismillahirrahmanirrahim”. Jumlah huruf dalam kalimat ini adalah 19, dan angka 19 menjadi salah satu keajaiban numerik Al-Qur’an.
Contohnya:
Kata “ismi” disebut 19 kali dalam Al-Qur’an.
Kata “Allah” disebut 2.698 kali 2.698 ÷ 19 = 142
Kata “Arrahmah” disebut 57 kali 57 ÷ 19 = 3
Kata “Arrahim” disebut 144 kali 144 ÷ 19 = 6
Semuanya dapat dibagi habis oleh 19, menunjukkan kesempurnaan keteraturan ilahi.
Dalam pandangan antropologis, angka 1 melambangkan visi atau tujuan utama, sedangkan angka 9 melambangkan ikhtiar manusia dalam mencapainya.
Karena itu, posisi kabinet di depan ruang doa mengingatkan untuk memulai setiap langkah dengan niat suci dan usaha yang sungguh-sungguh.
13. Garis-garis yang Tidak Sempurna
Detail garis pada bangunan sengaja dibiarkan tidak sepenuhnya simetris, sebagai simbol bahwa manusia tidak pernah sempurna. Namun justru dalam ketidaksempurnaan itulah terdapat keindahan dan makna seni kehidupan.
14. Makna Keseluruhan
Musala ini adalah ruang yang terbuka untuk siapa saja — tempat di mana manusia dapat bertemu dengan Tuhannya dan dengan sesama manusia. Ia hadir sebagai simbol keseimbangan antara iman, budaya, dan kemanusiaan, sekaligus wujud doa yang diwujudkan melalui arsitektur.
Lebih lanjut Lorca mengatakan, setiap tahun Good Design Australia mengkurasi panel juri yang terdiri dari pakar desain dari Australia maupun mancanegara untuk memastikan proses penjurian berlangsung ketat dan kredibel. Anggota juri dipilih secara selektif berdasarkan rekam jejak, bidang keahlian, dan kemampuan menghadirkan beragam perspektif dan lebih objektif dalam penilaian sebuah desain.
“Dewan juri menilai, The Prayer Space memiliki keunggulan lebih karena bisa memadukan nilai religius dan kebudayaan masyarakat dalam sebuah bangunan yang multifungsi, sebagai ruang ibadah, edukasi dan ruang interaksi komunitas masyarakat setempat,” ungkapnya.
Selain itu, bangunan ini juga dibuat dengan mempertimbangkan aspek lingkungan dengan penggunaan bahan-bahan yang ramah lingkungan, tahan lama dan mudah dalam proses perawatannya.
“Prayer Space di Solo, Indonesia, menggabungkan religi, kebudayaan dan keberlangsungan lingkungan dalam sebuah ruang multifungsi, sebagai tempat ibadah, pendidikan dan ruang interaksi masyarakat. Eksekusinya indah dan diperkuat dengan kesederhanaannya,” kata Lorca mengutip komentar dan penilaian dari dewan juri.
“Skala bangunan yang dibuat selaras dengan lingkungan sekitarnya, tidak mengurangi makna dan kehadiran Prayer Space sebagai bangunan publik yang penting. Transparansi dan keterbukaan bangunannya sangat diapresiasi. Sebuah karya yang indah dalam konteksnya dan memberi manfaat besar bagi masyarakat,” ucapnya.
Australian Good Design Awards, lanjut Lorca, merupakan salah satu ajang penghargaan desain internasional tertua di dunia. Tahun ini, program penghargaan mengusung tema “Design for Better”, yang menekankan peran penting desain dalam mewujudkan dunia yang lebih seimbang, inklusif, dan berkelanjutan.
Dalam rentang 5 tahun ini, Lorca sudah tiga kali meraih penghargaan Good Design Award, dengan predikat Gold Winner, yakni pada tahun 2020 untuk proyek Store+, kategori Product Design Furniture and Lighting, tahun 2022 untuk proyek Limasan House, kategori Architectural Design Residential (Interior Design) dan tahun 2025 untuk proyek The Prayer Space, kategori Built Environment.
Selain penghargaan dari Good Design, tahun 2024 lalu, Lorca juga meraih penghargaan dari APAC Insider untuk kategori Most Exclusive Furniture Design Company. Secara keseluruhan, dalam rentang 16 tahun kariernya di bidang Interior Design, Lorca berhasil mendapat 12 penghargaan, dengan 8 di antaranya dengan predikat Award Winning.
Editor : Tata Rahmanta