YOGYAKARTA, iNewsboyolali.id - Prestasi membanggakan diraih Angelaida Agil Maharanny dalam kompetisi olahraga dancesport The Golden Rose International Championship 2025 di Sydney, 19 Juli lalu. Pelajar kelas V SD Budi Mulia Utama Yogyakarta ini meraih dua medali emas, satu perak dan dua perunggu.
Dua medali emas ini diraih di kelas Pro-Am (professional–amateur) Samba dan Cha Cha mengalahkan ratusan peserta dari berbagai negara. Sedangkan medali perak di kelas Pro-Am Jive serta dua perunggu di kelas Solo Open Junior Waltz dan Tango.
“Senang sekali bisa mendapatkan dua emas, satu perak dan dua perunggu,” kata dia, Selasa (28/7/2025).
Dalam kompetisi ini, Angelaida harus turun di kategori U-16. Sedangkan usianya baru 10 tahun. Dalam pertandingan dia kerap bertabrakan dengan atlet lain yang lebih tinggi. Namun Angelaida mampu menjaga ritme dansa dengan baik. Ketahanan fisik dan kemampuan menahan emosi membuatnya lolos dari setiap babak hingga akhirnya juara.
Angelaida merupakan putri dari pasangan Agus Eko Hidayat dan Aldila. Menurut Aldila, keberhasilan ini tidak lepas dari didikan para pelatih, seperti Coach Deddy Ratmoyo, Soni, Kelvin Choo yang melatih Ballroom Dance. Sedangkan Coach Dyah Dwinita, Finasti, Rama dan Vernon Choo melatih untuk Latin Dance.
Keberhasilan meraih juara membuat Angelaida semakin tertantang untuk berkompetisi di tingkat global. Pada akhir bulan nanti akan memperkuat tim squad dancesport DIY di Fornas yang akan digelar di Nusa Tenggara Barat. Selain itu juga akan berlaga di International Ballroom Dance Championship 2025 di Kuala Lumpur, Malaysia pada bulan agustus nanti. Sedangkan di akhir tahun juga akan mnegikuti International Championship di Italia.
“Angel memiliki bakat dan ketangguhan fisik dan ketenangan emosinal yang luar biasa,” kata pelatih Deddy Ratmoyo.
Deddy mengatakan, Angelaida baru sekitar tiga tahun berlatih. Saat kelas dua dia mulai latihan dan terlihat bakat yang menonjol. Sejak saat itulah dia terus didorong untuk berlatih di sekolah dansa Yud’s Ballroom Dancesport dan Yo Dancesport hingga berlatih di Malaysia.
“Kami melatih teknik tidak dari awal agar anak tidak bosan. Setelah menguasai gerakan barulah kita bentuk tekniknya,” kata Deddy yang dikenal sebagai pelatih internasional dancesport.
Editor : Tata Rahmanta