Cetak Guru Besar Berintegritas, UMS Gelar Professor Bootcamp ke-5

AW Wibowo
Arahan Rektor UMS, Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, S.E., M.Hum dalam agenda Professor Bootcamp bersama Kepala BPSDM UMS, Prof. Dr. Budi Murtiyasa, M.Kom. Foto: Ist.

SOLO, iNewsBoyolali.id - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) terus menunjukkan komitmen dalam membangun sumber daya akademik yang unggul dan berintegritas. Salah satu upaya diwujudkan melalui penyelenggaraan Professor Bootcamp ke-5 tahun 2025. 

Program yang digagas Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) UMS, diikuti oleh 28 dosen terpilih dari berbagai fakultas. Selama dua hari penuh, para peserta mendapatkan pendampingan intensif yang dirancang untuk membantu proses pengajuan jabatan akademik guru besar secara menyeluruh dan bertahap.

Rektor UMS, Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, S.E., M.Hum., menegaskan bahwa Professor Bootcamp merupakan bagian dari langkah strategis universitas dalam menjaga mutu institusi dengan pendampingan proses yang matang dan penuh kesungguhan.

“Pendampingan ini bukan sekadar administrasi, tetapi proses pembinaan yang menyentuh kualitas dan integritas akademik. Inilah ikhtiar kami agar UMS terus menjadi universitas terdepan dan terpercaya,” ujar Harun melalui keterangan tertulis, Minggu (27/7/2025).

Menurutnya, jabatan guru besar bukan hanya gelar formal, melainkan peran penting dalam membangun budaya intelektual dan memperkuat kontribusi ilmiah kampus. 

“Guru besar harus menjadi contoh dalam inovasi, invensi, dan etika akademik. Ia bukan sekadar pencapaian pribadi, tetapi tonggak penting dalam sejarah institusi,” tuturnya. 

Melalui Professor Bootcamp, UMS tidak hanya membentuk guru besar secara administratif, tetapi juga menanamkan visi keilmuan yang berdaya guna. Program ini menjadi refleksi dari kesungguhan universitas dalam menyiapkan akademisi yang tak hanya cerdas, tapi juga bijak dan bertanggung jawab.

“Universitas yang besar lahir dari ekosistem yang sehat dari individu yang tumbuh dengan integritas dan dibina melalui proses yang matang dan sungguh-sungguh. Inilah semangat UMS dalam mendampingi para calon guru besar,” tandasnya. 

Kepala BPSDM UMS, Prof. Dr. Budi Murtiyasa, M.Kom., menyampaikan bahwa program dirancang untuk memberikan peta jalan yang jelas kepada para dosen. Pendampingan mencakup aspek administratif, pemenuhan substansi akademik, hingga pemahaman terhadap regulasi terbaru. 

“Kami ingin para dosen mempersiapkan diri secara utuh, tidak hanya karena tuntutan karier, tetapi karena kesadaran untuk berkontribusi bagi kemajuan universitas,” jelasnya.

Para peserta juga mendapatkan materi dan arahan langsung dari empat narasumber ahli, yakni Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum, Prof. Dr. dr. Em Sutrisna, M.Kes, Prof. Dr. Budi Murtiyasa, M.Kom, dan Prof. Agus Dwi Anggono, S.T., M.Eng., Ph.D. Kehadiran para narasumber memperkuat kualitas pembinaan, sekaligus membuka ruang dialog yang membangun antara peserta dan mentor.

Dari hasil evaluasi internal, sebagian peserta dinilai siap mengajukan jabatan guru besar pada Oktober 2025, sementara lainnya tengah melengkapi syarat untuk proses pengajuan tahun 2026 dan 2027. Pendekatan ini sejalan dengan target jangka panjang UMS untuk melahirkan 100 guru besar pada tahun 2029.

UMS memastikan seluruh proses berjalan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan mutu akademik. 

“Kami selalu mengingatkan untuk menghindari jurnal predator, praktik plagiat, dan segala bentuk pelanggaran etika ilmiah. Mutu tetap yang utama,” tegasnya. 

Editor : Tata Rahmanta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network