Tragedi Kematian Balita di Grobogan: Keluarga Baru Tahu Korban Diadopsi, Tuntut Pelaku Dihukum Berat
GROBOGAN, iNewsBoyolali.id – Kasus tragis kematian FAN, bocah laki-laki berusia empat tahun di Grobogan, Jawa Tengah, terus bergulir. Setelah proses autopsi rampung, jenazah korban akhirnya dipindahkan dari tempat pemakaman sebelumnya di lingkungan Palemahan, Kelurahan Kalongan, ke kampung halaman ibu kandungnya di Desa Depok, Kecamatan Toroh, Grobogan, pada Jumat siang (4/7/2025).
Tragedi memilukan ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga kandung korban. Muhari, kakek FAN, tak kuasa menahan tangis saat mengetahui cucunya meninggal secara tragis akibat dianiaya oleh pacar ibu angkat korban. Lebih mengejutkan lagi, keluarga baru mengetahui bahwa Fan telah diadopsi oleh orang lain setelah kabar kematiannya mencuat.
“Saya benar-benar syok. Selama ini kami tidak tahu cucu saya diadopsi. Ibunya tidak pernah cerita,” ujar Muhari penuh haru di rumah duka.
Muhari menuturkan, sejak bayi FAN diasuh oleh adik perempuannya. Namun beberapa waktu lalu, anak tersebut dibawa kembali oleh Sri Lestari, ibu kandung Fan, yang telah lama tak tinggal bersama keluarga dan menetap bersama suami keduanya. Tak lama setelah itu, FAN diketahui diasuh oleh Masrika, teman dari Sri Lestari, yang disebut-sebut sebagai ibu angkat korban.
Sri Lestari dulu merupakan guru ngaji di sebuah tempat dimana ia selalu menitipkan anaknya ke bibi nya. Bahkan sejak kecil, korBan selalu diasuh oleh bibinya yang kini masih sYok karena merasa sangat kehilangan cucu yang ia rawat sejak bayi.
“Sejak kecil anaknya Sri itu diasuh oleh adik saya, kalau Sri ngajar ngaji, anaknya selalu diasuh buliknya, tambahnya.
Menurut informasi yang dihimpun, FAN mengalami kekerasan hebat yang menyebabkan nyawanya melayang. Korban diduga ditendang di bagian dada oleh pacar ibu angkatnya hingga terhempas ke dinding kamar mandi dan mengalami luka serius. Dari hasil pemeriksaan awal, ditemukan luka lebam pada dada, perut, dan wajah korban. Polisi menduga, penganiayaan terhadap Fan telah berlangsung selama beberapa waktu.
Saat ini, ibu kandung, ibu angkat, dan pelaku penganiayaan, masih menjalani pemeriksaan intensif di Satreskrim Polres Grobogan. Kasat Reskrim Polres Grobogan, AKP Agung Joko Haryono, mengonfirmasi bahwa penyidikan masih berjalan dan pihaknya tengah menunggu hasil uji laboratorium forensik dari INAFIS Polda Jawa Tengah untuk memperkuat bukti.
“Kami masih mendalami keterangan para saksi dan mengumpulkan data dari lokasi kejadian. Pemeriksaan forensik masih berlangsung,” ujar AKP Agung Joko Haryono.
Sementara itu, warga sekitar mengaku tidak mengenal pelaku karena jarang berinteraksi dengan lingkungan. Banyak yang baru mengetahui kejadian nahas ini setelah polisi melakukan olah TKP.
Keluarga kandung Fan mendesak agar pelaku dijatuhi hukuman berat. Mereka berharap pelaku diberi hukuman setimpal atas kekejian yang dilakukan, bahkan tidak segan menuntut hukuman mati.
“Nyawa cucu kami tidak bisa kembali. Tapi kami ingin ada keadilan,” tegas Muhari.
Tragedi ini kembali menjadi pengingat bahwa kekerasan terhadap anak harus menjadi perhatian serius seluruh pihak, baik dari keluarga, masyarakat, maupun pemerintah.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait