SEMARANG, iNewsBoyolali.id – Rencana pergantian jajaran Direksi dan Dewan Pengawas (Dewas) PDAM Tirta Moedal Kota Semarang menuai kegelisahan di internal perusahaan. Padahal, para pejabat tersebut baru dilantik pada September 2024 dan masih dalam masa kerja yang relatif singkat.
Hermansyah Bakri, anggota Dewan Pengawas PDAM Tirta Moedal, menilai rencana suksesi yang mencuat belakangan ini tidak beralasan. Ia menyebut performa PDAM saat ini dalam kondisi baik dan direksi bekerja optimal dalam memberikan pelayanan air minum bagi masyarakat Kota Semarang.
“Tidak ada keluhan berarti dari warga. Kalaupun ada, langsung ditangani dengan baik. Secara bisnis juga menguntungkan, profitnya cukup tinggi. Direksi tidak melakukan kesalahan terkait kinerja. Jadi kenapa baru bekerja 10 bulan sudah mau diganti?” ujar Hermansyah, yang akrab disapa Dio, Kamis (15/5/2025).
Menurut Dio, kabar akan adanya perombakan direksi pada Juli 2025 telah memengaruhi suasana kerja internal. Ia menduga Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, hendak memberikan posisi strategis di PDAM kepada pihak-pihak dari tim suksesnya pada Pilwalkot lalu.
“Silakan saja Bu Wali Kota mau menempatkan siapapun, tapi sebaiknya tunggu masa jabatan kami habis sesuai SK yang berdurasi empat tahun. Jangan asal main copot. Sabar sedikit, kan ada waktunya,” tegasnya.
Dio menambahkan, pergantian direksi bisa saja dilakukan bila memang ada pelanggaran, kinerja buruk, atau tindakan merugikan perusahaan. Namun ia menekankan, tindakan semena-mena akan ia lawan.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait