YS Resmi Lapor PPA, Polisi Periksa 9 Saksi, Pendamping YS Menghidari Media : Saya Ada Kerjaan Lain

Rustaman Nusantara
Korban DIdampingi Kakek dan Nenek Bersama Warga Mendatangi Kantor PPA Polres Grobogan. Foto; Rustaman Nusantara

GROBOGAN,INewsBoyolali.id-Korban pencabulan guru janda di Grobogan resmi melapor ke kantor Pelayanan Perempuan Dan Anak, Polres Grobogan, dengan didampingi keluarga, saksi dan lembaga perlindungan perempuan dan anak, Swatantra Grobogan.  Dalam pemeriksaan ini, polisi memintai keterangan beberapa saksi. Sementara itu petugas pendamping dari lembaga pemberdayaan perempuan dan anak, swatantra berusaha menghindar saat dikonfirmasi wartawan dan langsung meninggalkan kantor PPA sebelum proses pemeriksaan selesai.

Pendamping YS, dari dinas pemberdayaan perempuan perlindungan anak dan keluarga berencana, Swatantra, Grobogan, Jawa Tengah, terlihat terburu-buru keluar dari ruang pemeriksaan kantor pelayanan perempuan dan anak, PPA polres grobogan, jawa tengah. Ia berusaha menghindar dari media saat beberapa wartawan hendak memintai keterangan terkait hasil pendampingan dalam pemeriksaan korban YS. Tanpa memberikan keterangan, ia langsung kabur meninggalkan kantor PPA. Ia hanya mengarahkan wartawan untuk meminta keterangan ke polisi saja.

Pendamping korban dari Swatantra hanya mengatakan bahwa dirinya banyak kerjaan lain sehingga meninggalkan korban terlebih dahulu sebelum proses pemeriksaan selesai. Sempat beredar isu bahwa kejadian yang dialami YS adalah rekayasa. NG, kakek remaja tujuh belas tahun ini  langsung membantah keras jika apa yang terjadi terhadap cucunya hanya hoax dan rekayasa. Terutama terkait YS yang dibawa pergi ST dan dikoskan di tempat yang tidak diketahui oleh keluarga. Sehingga kakek dan nenek remaja tersebut tidak bisa menghubungi melalui HP.

Menurut NG, cucunya di koskan oleh st selama lima bulan, pada pertengahan bulan April dua ribu dua puluh empat lalu, sehingga ia tidak bisa mengikuti ujian akhir secara nasional. Ia bisa mengikuti ujian akhir susulan beberapa minggu kemudian. Sejak kepulangan dari tempat kos pada bulan September dua ribu dua puluh empat lalu,  YS harus menjalani terapi  psikis di Pondok Pesantren Miftahul Qur'an, Karangrayung, Grobogan, Jawa Tengah, karena mengalami trauma.

“Cucu saya itu dibawa kabur ST di koskan disana jauh. Dan saya mau hubungi mau telepon saja tidak bisa.  Dia dikoskan sampai lima bulan. Pulang dari sana kondisi cucu saya sudah kaya orang linglung, ditanay tidak menjawab. Kalau diajak ngomong Cuma diam saja tidak ada jawaban apa-apa,”ucap kakek YS.

Editor : Tata Rahmanta

Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network