GROBOGAN,InewsBoyolali.id-Beberapa pedagang pasar Gubug menangis terisak-isak saat kepala dinas beserta jajarannya tiba di lokasi kebakaran. Emak-emak tersebut mengadukan nasib yang kini tidak memiliki pemasukan sama sekali. Sementara itu pemerintah akan merelokasi ratusan pedagang di pasar darurat yang telah disediakan untuk sementara waktu sambil menunggu proses perbaikan pasar.
Emak-emak-pedagang pasar Gubug, Grobogan, Jawa Tengah, langsung menangis dan meminta kepada pemerintah untuk ikut membantu nasib mereka yang kini sudah tidak berpenghasilan lagi. Pasalnya kios dan seluruh harga mereka ikut ludes terbakar, akibat kebakaran hebat pada selasa dini hari lalu. Mereka juga meminta untuk diperhatikan dan dibantu untuk modal usaha kembali.
Modal pedagang untuk berbelanja barang dagangan kini sudah habis tak tersisa. Mereka hanya bisa mengandalkan pinjaman modal dari bank atau orang lain untuk melanjutkan usaha. Rata-rata para pedagang mengalami kerugian puluhan hingga ratusan juta rupiah.
Pradana Setiawan, Kepala Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Grobogan, Jawa Tengah mengungkapkan bahwa saat ini pemerintah akan melakukan pemulihan ekonomi pedagang segera mungkin dengan pembuatan pasar darurat di lapangan terdekat. Mereka akan menempati pasar darurat hingga proses pembangunan pasar gubug selesai dan siap untuk ditempati kembali.
“ Kita akan berkoordinasi dengan perangkat desa terlebih dahulu, karena lapangan ini milik desa. Dan ribuan pedagang akan kita buatkan pasar darurat sesegera mungkin agar roda perekonomian mereka segera pulih sambil menunggu pembangunan pasar selesai. Dan terkait kapan pasar akan dibangun lagi, masih kita rapatkan dulu,” ungkap Pradana Setiawan.
Berdasarkan data dari Disperindag Grobogan, saat ini ada seribu dua ratus sembilan puluh satu pedagang yang terdampak kebakaran, diantaranya menempati seratus sembilan puluh delapan kios, tujuh ratus lima puluh satu los dan tiga ratus empat puluh satu dasaran di dalam pasar. Seluruh lokasi tersebut kini sudah tidak bisa untuk ditempati kembali karena kondisi bangunan pasar yang sudah roboh sangat membahayakan jiwa pedagang dan pembeli. Sulasih, pedagang jam yang berlokasi di blok B pasar Gubug, mengaku sudah mengalami kejadian ini sebanyak tiga kali.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait