GROBOGAN - Ribuan warga Desa Ngombak, dan Karanglangu, Grobogan, menggelar tradisi unik yakni penyambutan 2 pengantin dari masing-masing desa di tengah derasnya aliran sungai tuntang. Sementara itu, ratusan warga ricuh saat berebut air tape dan bedak yang dipercaya bisa memberikan kesehatan dan awet muda saat tiba di rumah kepala desa. Mereka saling dorong dan sebagian warga terjatuh dan terjepit.
Warga Desa Ngombak dan Karanglangu, Kecamatan Kedungjati, Grobogan, Jawa Tengah, sudah tidak bisa terkontrol lagi oleh petugas keamanan dan panitia kegiatan tradisi asrah batin yang digelar di halaman rumah Kepala Desa Ngombak, Kecamatan Kedungjati, Grobogan, Jawa Tengah pada Minggu siang. Mereka langsung saling dorong untuk berebut bedak dan air tape yang sedang dibacakan doa oleh pemuka agama. Sebagian warga terjatuh dan terjepit di tengah kerumunan. Mereka hanya bisa duduk dan pasrah karena sudah jatuh dan tidak bisa untuk bangkit lagi. Meski demikian, warga mengaku tidak merasa sakit atau dendam kepada warga lainnya yang terlihat mendorong dan membuat mereka terjepit.
Sementara itu, di luar rumah Kepala Desa Ngombak, Kecamatan Kedungjati, Grobogan, Jawa Tengah, juga terlihat ratusan warga lainnya berebut nasi bancakan yang berisikan sayur gudangan dan ikan hasil tangkapan mereka saat menggelar tradisi tubo beberapa hari lalu. Sebagian warga nekat memanjat pintu dan jendela rumah untuk mendapatkan bungkusan nasi bancakan. Warga juga terlihat mengejar petugas yang tengah membawa air tape sambil berebut menyodorkan gelas untuk diisi air tape.
Setelah mendapatkan nasi bancakan, air tape dan bedak, warga kemudian mengoleskan bedak ke seluruh tubuh dan wajah. Sementara air tape langsung mereka minum. Suryani, warga Desa Ngombak, mengaku sangat puas meski ia sempat terjatuh dan terjepit saat rebutan. Ia percaya bahwa air tape, bedak serta nasi bungkus yang ia peroleh akan membawa berkah dan membuat tubuh tetap sehat dan awet muda kepada seluruh keluarga.
“ya biar awet muda lah, siapa tahu kepercayaan warga kami ini bisa menjadi kenyataan. Badan awet muda dan tetap sehat karena bahan yang dipakai ini dari bahan alami semuanya, saya dapat sedikit air tapenya tapi tidak apa apa dan tadi kut rebutan sampai jatuh kejepit di tengah kerumunan. Dan tetep nimati saja karena itu bagian dari tradisi dan tidak ada rasa dendam ataupun sakit saat jatuh,”Ungkap Suryani.
Warga Berebut Air Tape
Sebelum tradisi rebutan air tape dan bedak dimulai, ribuan warga Desa Ngombak Dan Karanglangu, terlebih dahulu menggelar tradisi resepsi pertemuan 2 pengantin di tengah derasnya aliran sungai tuntang yang disebut dengan tradisi asrah batin. Dalam tradisi arah batin ini, sesepuh Desa Ngombak beserta rombongan yang mengenakan pakaian pengantin, telah bersiap di tengah dasar sungai tuntang untuk menunggu dan menyambut kedatangan sesepuh desa serta iring-iringan warga Karanglangu.
Setelah rombongan pengantin dari karanglangu tiba, ribuan warga Desa Ngombak, yang telah mempersiapkan perahu hias langsung melakukan penjemputan dan membawa rombongan menyeberang ke Desa Ngombak, Kedungjati, Grobogan, Jawa Tengah.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait