Udinus Berhasil Ciptakan Alat Pengolah Sampah Plastik Menjadi BBM

Tim iNews.id
Ketua Pusat Riset Energi Terbarukan dan Pangan Fakultas Teknik Udinus, Prof Kusmiyati, ST, MT, PhD saat menunjukkan fast katalitik pirolisis di TPS Jeron, Selasa (10/9/2024). Foto: Ist/

BOYOLALI – Sebagai wujud kepedulian kepada masyarakat dalam mengatasi masalah sampah. Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, melalui Program Dana Padanan Kedaireka 2024 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud ristek) berhasil menciptakan sebuah alat yang bisa mengolah sampah plastik menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar.

Proses pengolahan sampah plastik menjadi BBM dengan metode fast katalitik pirolisis dilakukan di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Desa Jeron, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali.

Di TPS tersebut bahan sampah plastik yang masih mengandung polimer diubah menjadi hidrokarbon, energi dengan nilai ekonomi tinggi. Untuk mewujudkan bahan limbah palstik menjadi BBM tersebut Udinus bekerjasama dengan Dinas Lingungan hidup (DLH) Kabupaten Boyolali.

Ketua Pusat Riset Energi Terbarukan dan Pangan Fakultas Teknik Udinus, Prof Kusmiyati, ST, MT, PhD menyebutkan bahwa, dengan menerapkan inovasi di beberapa bagian, alat tersebut mampu bekerja lebih cepat, tidak menimbulkan pencemaran, tidak berbau dan kualitas lebih baik.

“Di sini untuk merubah sampah plastik menjadi Bahan Bakar Minyak, kami menggunakan teknologi perolisis. Jadi bahan sampah plastik yang masih mengandung polimer diubah menjadi hidrokarbon, khususnya solar yang merupakan bahan bakar minyak,” ujar dia , Selasa (10/9/2024).

Desa Jeron dijadikan tempat ujicoba karena dalam pengumpulan sampah di desa tersebut masih banyak mengalami kendala. Selanjutnya desa Jeron diharapkan menjadi percontohan dalam pemanfaatan limbah plastik menjadi Bahan Bakar Minyak di Kabupaten Boyolali.

“Adapun efektifitas pirilis ini yaitu 1 kilogram limbah plastik bisa menghasilkan bahan bakar solar sebanyak 1 liter. Sedangkan jika dimurnikan lagi bisa menghasilkak Bahan Bakar Minyak jenis Dexlite,” imbuhnya.

Sementara, Kepala DLH Kabupaten Boyolali, Suraji berharap ujicoba yang dilakukan Udinus tersebut bisa menjadi solusi penangan sampah di Boyolali. Menurutnya produksi sampah di Boyolali tiap hari sekitar 300 ton/hari, 45 ton diantaranya merupakan sampah plastik.

"Ikhtiar kami masyarakat Boyolali dan Udinus sebelumnya sampah hanya dipilah dan dijual, kini mempunyai nilai ekonomi lebih tinggi. Menurut saya konsep ini sangat tepat, harapannya proyek ini bisa dikembangkan di desa lain di wilayah Boyolali," ungkapnya.

Dijelaskan pula, bahwa penanganan sampah TPA Winong, Boyolali telah mencapai batas maksimal, yaitu mencapai 88,71 ton/hari. Dari volume sampah tersebut limbah plastik mencapai 14,4 ton/hari sedangkan pengurangannya baru 14% dengan metode reuse.

Editor : Tata Rahmanta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network