“Dalam acara festival ini kita akan menggali sebetulnya potensi potensi musik bambu itu seperti apa kreasinya. Ada inovasi tidak terkait dengan ini. Dalam rangka bagaimana kita kan melestarikan musik yang terbuat dari bambu dan dari kayu khususnya kentongan,” ungkap Ribut.
Ada beberapa kategori yang akan menjadi bahan penilaian dewan juri. Antara lain kesesuaian tema, kreasi, kostum, kekompakan tim, dan pada tahun ini mengkhususkan musik dari bahan kayu dan dari bahan bambu,” jelasnya.
Festival ini melibatkan lima dewan juri untuk penilaian. Kelima dewan juri tersebut yakni Eko Wahyu dari dosen ISI Surakarta, Unik Cahyani dari Duta Seni Kabupaten Boyolali, Yosep Kustono dari Ketholeng Institute, Ki Fajar Surya Atmaja dari Dalang Remaja Boyolali dan Siti Lestari dari Diskominfo Kabupaten Boyolali.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait