“Nantinya, sampah organik tersebut setiap jarinya kita giling dicampur dengan fermentasi dengan kotoran hewan. Kemudian sampah tersebut masukan ke tanah yang sudah di lubangi,dan sampah dimasukan kemudian ditutup dengan tanah. Itu salah satu materi saya dalam pelatihan ini,”jelasnya.
Sementara itu, salahsatu peserta Sugianto Wibowo asal Desa Paras mengutarakan, pelatihan seperti ini tentu dapat menambah wawasab terhadap para pengelola wisata.
“Setelah mendapat ilmu dari pelatihan ini akan kami terapkan ke desa kami. Ya, kalau terkait sanitasi, ditempat saya memang masih kurang,”kata dia.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait