“Berdasarkan identifikasi KPA Klaten, kasus HIV berdasarkan factor resiko LGBT, terutama perilaku gay atau LSL (lelaki seks dengan lelaki) di Kabupaten Klaten, berjumlah 146 kasus. Sehingga terjadi kenaikan hingga 100 persen semenjak pertama kali ditemukan,” ungkapnya.
Jumlah tersebut baru berdasarkan temuan kasus HIV, sementara masih banyak perilaku LGBT yang belum teridentifikasi, terutama di kalangan remaja. Ronny menjelaskan remaja lebih berpotensi terpapar perilaku LGBT lantaran memiliki rasa ingin tahu yang besar.
Hal tersebut didukung dengan perkembangan teknologi informasi yang massif di Tanah Air. Sehingga akses ke komunitas LGBT semakin terbuka, seperti penggunaan media sosial maupun aplikasi percakapan daring seperti Mi Chat, hornet, walla, dan Grindr.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait