“Ada beberapa kegiatan kami yang mendapat pendampingan saat itu, salah satunya adalah konservasi anggrek Merapi, budi daya kopi dan tanaman asli Merapi, seperti pohon Dadap Duri, salah satu favorit makanan untuk satwa lutung Jawa atau lutung Merapi yang banyak menampung air,” ujar Joko Susanto, Selasa (15/8/2023).
Awalnya, Joko menginisiasi berdirinya Kelompok Karya Muda Dukuh Gumuk, Desa Mriyan, yang terdiri atas 11 pemuda desa pada tahun 2016 untuk melakukan konservasi anggrek spesies khususnya di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi yang hampir punah.
“Kami kasihan waktu itu melihat anggrek Merapi itu sudah hampir punah,” katanya.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait