Kegiatan Temu Tirta ini, mengandung makna dan diyakini masyarakat Selo agar selalu makmur dalam mengelola pertanian karena harapannya dengan temu tirta atau menemukan air dari dua mata air di Gunung Merbabu dan Gunung Merapi sehingga di daerah ini, tidak ada kekurangan air dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan kirab Temu Tirta sangat meriah karena diikuti oleh ratusan orang dari kelompok kesenian, prajurit Keraton Kasunanan Surakarta, Kesenian Turonggo seto, Anggok, Tari Topeng Ireng. Kirab dilakukan sejauh sekitar 2 kilometer dimulai dari Simpang Paku Buwono VI menuju ke Guo Raja dan kembali ke Simpang PB VI.
Disporabud Kabupaten Boyolali dengan kegiatan kirab Temu Tirto dan gunungan tumpeng tersebut sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah daerah untuk melestarikan sejarah dan nilai tradisi atau kearifan lokal di lereng Gunung Merapi dan Merbabu yang sangat luar biasa.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait