Dijelaskan, untuk mendukung pelaksanaan, tim dari sanggar telah menyiapkan peralatan pendukung seperti alat musik karawitan lengkap, termasuk pesinden.
“Tapi kalau peserta ingin membawa tim sendiri juga gak apa-apa. Kita bebaskan. Dan yang paling bebas lagi kita gak ngambil dari pathet enam, pagelarannya maksudnya, gak pathet enam, pathet songo, pathet menyuro, kita serahkan ke peserta saja. Kita ngikut kabisane anak,” ujarnya.
Dalam lomba ini, lanjut Ki Gondo, tidak diambil menang dan kalahnya. Namun yang paling penting dari kegiatan ini adalah mengembangkan seni dan budaya, khususnya wayang kulit. Sekaligus membangkitkan semangat generasi muda agar ke depan tetap mencintai budaya.
Editor : Tata Rahmanta
Artikel Terkait