Ratusan Pencari Kerja Padati Boyolali Job Fair Inklusi 2025, Lowongan Disediakan untuk Disabilitas

BOYOLALI, iNewsBoyolali.id – Ratusan calon pencari kerja memadati Pendopo Gede Boyolali, Selasa (7/10/2025), dalam gelaran Boyolali Job Fair Inklusi 2025. Kegiatan ini menjadi ajang besar bagi para pencari kerja, termasuk penyandang disabilitas, untuk mendapatkan peluang kerja dari berbagai perusahaan dalam dan luar daerah.

Tahun ini, sebanyak 30 perusahaan ambil bagian dalam job fair tersebut. Terdiri dari 21 perusahaan lokal Boyolali, 9 perusahaan luar daerah, 7 lembaga pelatihan kerja swasta (LPKS) — empat di antaranya merupakan Sending Organization (SO) — serta satu kantor cabang P3MI (Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia).

Baca Juga

Kurangi Angka Pengangguran, SMK Muhammadiyah 4 Boyolali menggelar Job Fair

Kepala Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja (Diskopnaker) Boyolali, Sawitri Danik Rahayuni, mengungkapkan bahwa 10 perusahaan membuka lowongan khusus bagi penyandang disabilitas.

“Total lowongan yang tersedia sebanyak 4.295 formasi, dengan rincian 2.264 lowongan dalam negeri dan 2.100 lowongan luar negeri,” jelas Danik.

Dari jumlah tersebut, terdapat 984 lowongan untuk laki-laki dan 1.280 untuk perempuan di sektor dalam negeri. Sementara untuk luar negeri, tersedia 600 lowongan laki-laki dan 1.500 untuk perempuan.

Baca Juga

Job Fair SMK Muhammadiyah 04 Boyolali Diserbu Pencari Kerja

Danik menambahkan, lowongan bagi penyandang disabilitas mencapai 69 formasi, terdiri dari 21 untuk laki-laki dan 48 untuk perempuan, dengan 9 jenis jabatan yang tersedia.

Selain itu, juga dibuka kesempatan magang ke Jepang melalui program Sending Organization sebanyak 390 peserta laki-laki dan 140 peserta perempuan, mencakup 28 formasi jabatan.

“Pada hari pertama, pendaftar online sudah mencapai 667 orang, termasuk 8 penyandang disabilitas, dan mayoritas peserta berasal dari Kabupaten Boyolali sebanyak 504 orang, dan 171 orang dari luar daerah.”ujar Danik.

Wakil Bupati Boyolali, Dwi Fajar Nirwana, yang turut membuka kegiatan tersebut, menegaskan bahwa job fair ini merupakan upaya konkret pemerintah daerah dalam menekan angka pengangguran.

“Kami berharap, baik pencari kerja umum maupun penyandang disabilitas bisa mendapatkan kesempatan kerja dari berbagai perusahaan yang hadir,” ungkapnya.

Fajar juga mendorong agar perusahaan lebih terbuka dan aktif dalam merekrut tenaga kerja disabilitas, termasuk memenuhi kuota minimal 1 persen tenaga kerja disabilitas di setiap perusahaan di Boyolali.

“Pemerintah mendorong agar semua perusahaan memberi akses dan kesempatan yang setara bagi penyandang disabilitas,” tambahnya.

Salah satu peserta penyandang disabilitas, Kiki Putri Priyanti, mengaku senang dengan penyelenggaraan Job Fair Inklusi tersebut. Ia bahkan mencoba mendaftar di dua posisi sekaligus, yaitu pabrik garmen dan pegawai minimarket.

“Jarang sekali ada lowongan yang dipublikasikan untuk penyandang disabilitas. Dengan kegiatan seperti ini, kami jadi tahu ada peluang yang bisa diakses,” ujar Kiki.

Editor : Tata Rahmanta