Wabup Batang Jenguk Anak Korban Kekerasan di Boyolali, Janji Biayai Sekolah Hingga Diasramakan

"Rantai itu bukan untuk manusia, itu sangat tidak manusiawi. Anak kecil mau ke mana? Harusnya tidak perlu diperlakukan seperti itu," ucapnya dengan suara bergetar.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Boyolali, Sumarno, menjelaskan bahwa awalnya keempat anak korban kekerasan tersebut sempat ditampung di rumah singgah milik Dinsos. Namun, karena rumah singgah tersebut tidak sepenuhnya kondusif bagi anak-anak, akhirnya mereka dipindahkan ke sebuah pondok pesantren yang lebih nyaman.
“Rumah singgah di sana bercampur dengan ODGJ dan bukan tempat khusus untuk anak. Di pondok ini mereka lebih tenang, bisa belajar lagi. Bahkan, beberapa anak punya hafalan Al-Qur’an yang luar biasa. Ada yang hafal 13 juz, 3 juz, dan 2 juz,” ungkap Sumarno.
Kini, selama proses hukum terhadap tersangka S-P masih berlangsung, anak-anak tersebut mendapatkan pendampingan psikologis untuk membantu pemulihan trauma. Setelah proses hukum selesai, dua anak asal Batang akan dipulangkan untuk menjalani kehidupan baru di bawah perlindungan pemerintah daerah.
Editor : Tata Rahmanta