get app
inews
Aa Text
Read Next : Perhutani Gundih Bersama Puskesmas Geyer Adakan Medical Check Up Tenaga Kerja Non Karyawan Gundih

3 Gunungan Diarak dan Jadi Rebutan Dalam Prosesi Sedekah Bumi di Punden Keramat Mbah Gunting

Jum'at, 09 Mei 2025 | 20:38 WIB
header img
Ratusan warga Berebut 3 Buah Gunungan Dalam Sedekah Bumi di Punden Mbah Gunting Kalongan, Purwodadi. Foto :iNews

GROBOGAN, iNewsBoyolali.id – Tradisi tahunan Sedekah Bumi di Desa Kalongan, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jumat (9/5), diwarnai kericuhan. Ratusan warga yang berkumpul di Punden Mbah Gunting saling dorong saat berebut tiga gunungan hasil bumi usai prosesi doa bersama.

Kericuhan tak terhindarkan ketika gunungan yang telah diarak keliling desa itu diletakkan di lokasi acara. Beberapa pemuda terlihat mendorong warga lain yang hendak mendekati gunungan, menyebabkan sejumlah orang terjatuh. Meski demikian, warga yang terlibat mengaku tidak merasa sakit hati atau marah, karena rebutan gunungan dianggap sebagai bagian dari tradisi.

“Sudah biasa seperti ini, malah jadi seru. Tidak ada yang dendam,” kata Dwi Susilo, salah satu warga yang turut berebut gunungan.

Ia bahkan sempat memanjat ke atas salah satu gunungan dan membawa pulang sejumlah sayuran yang diyakini membawa berkah bagi kesehatan dan rezeki keluarganya.

“Dapat ini sayuran dan nanti dimasak di rumah. mudah mudahan ini bisa membawa berkah rejeki dan kesehatan untuk keluarga,” tambahnya.

Tradisi Sedekah Bumi di Desa Kalongan rutin digelar setiap tahun pada bulan Apit dalam penanggalan Jawa. Pusat kegiatan dilakukan di Punden Mbah Gunting, tokoh yang dipercaya sebagai pendiri desa.

“Dulu pernah terjadi sesuatu dimana waktu ada warga yang punya hajat tapi listrik dan semuanya tidak mau nyala karena tidak memberikan sesaji atau sesuatu ke punden ini, itu sudah beberapa warga yang mengalaminya. Tapi setelah disarani untuk memberikan sajian di punden alhamdulillah semuanya lancar,”ucap warga Kalongan.

Kepala Desa Kalongan, Tutut Purworini, menjelaskan bahwa setiap kepala keluarga wajib membawa satu bungkus nasi bancakan sebagai bentuk penghormatan dan sedekah kepada leluhur.

"Tradisi ini selalu kita laksanakan setiap tahun sekali di bulan apit dalam penanggalan jawa. Dan kita tidak berani meninggalkan tradisi ini. Kisa selalu melaksanakan sedekah bumi di punden mbah Gunting yang menjadi cikal bakal desa Kalongan," ujar Tutut.

Sebelum prosesi rebutan, tiga gunungan hasil bumi diarak mengelilingi desa dan menjadi simbol rasa syukur warga kepada Tuhan atas hasil panen yang melimpah.

Warga tetap antusias mengikuti tradisi ini karena diyakini membawa berkah serta mempererat tali persaudaraan antarwarga.

Editor : Tata Rahmanta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut