Sejumlah Tokoh Diusulkan Jadi Nama Baru RSUD Salatiga

SALATIGA, iNewsBoyolali.id – Pemerintah Kota Salatiga tengah mempertimbangkan sejumlah nama tokoh untuk dijadikan nama baru bagi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Salatiga. Usulan ini muncul dalam rangka memberi identitas khas pada rumah sakit yang hingga kini belum memiliki nama resmi maupun hari jadi.
Beberapa nama yang diusulkan antara lain adalah dr. Hermanus Frederik Roll, tokoh pendiri dan direktur STOVIA pada tahun 1896–1908 yang dikenal sebagai pelopor dunia kesehatan pada masanya. Selain itu, nama dr. Subarkat, Kiai Damarjati, serta Sidadewi – istilah yang berarti dokter atau ahli di bidang sejarah – juga turut diusulkan.
Direktur RSUD Salatiga, Riani Isyana Pramasanthi, menyampaikan bahwa penamaan ini penting sebagai bentuk identitas sekaligus pengingat masyarakat terhadap kiprah layanan kesehatan di Salatiga.
“Perubahan nama dilakukan karena sejak berdiri, RSUD Salatiga belum memiliki peringatan hari jadinya. Nama yang digunakan saat ini juga masih bersifat umum,” ujarnya saat Forum Konsultasi Publik di Aula Bhineka Husada, Rabu (30/4/2025).
Riani menambahkan, penamaan ini diharapkan bisa mencerminkan nilai-nilai sejarah dan perjalanan panjang dunia kesehatan di Salatiga. Untuk itu, Pemkot Salatiga melibatkan tim peneliti dari Jurusan Sejarah Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) sejak tahun 2024.
Salah satu tim peneliti, Bambang Ismanto, menjelaskan bahwa penelitian melibatkan lima akademisi yang menelusuri sejarah Kota Salatiga, termasuk periode prasejarah hingga era masuknya agama Hindu, Buddha, Islam, dan Kristen. Dokumen-dokumen diverifikasi melalui arsip nasional (ANRI) untuk menjamin keakuratan informasi.
“Nama Sidadewi kami temukan dari literatur Buddha. Salatiga sendiri disebut dalam berbagai era sejarah, sehingga banyak nama yang layak dipertimbangkan sebagai identitas RSUD,” ujarnya.
Proses penamaan ini akan menjadi bahan pertimbangan lebih lanjut oleh Pemkot Salatiga sebelum diumumkan secara resmi kepada publik.
Editor : Tata Rahmanta