GROBOGAN,INewsBoyolali.i-Jembatan penghubung antar Desa di Grobogan, ambruk dan hanyut setelah tidak kuat menahan derasnya aliran sungai serta beban sampah pohon bambu yang tersangkut di tiang penyangga jembatan dan menutup aliran. Akibatnya jalur alternatif penghubung antar desa terputus. Warga yang hendak melintas harus memutar dan mencari jalur lain.
Kondisi jembatan Toyan, penghubung yang menjadi jalur alternatif penghubung Desa Pojok Dengan Tarub, Kecamatan Tawangharjo, Grobogan, Jawa Tengah, saat ini sangat memprihatinkan. Seluruh badan jembatan hilang dan hanyut terbawa derasnya aliran sungai toyan pada jumat malam. Derasnya aliran sungai yang ditambah beban sampah dan potongan ranting bambu membuat tekanan air semakin kuat sehingga tiang penyangga jembatan tidak kuat hingga akhirnya ambrol dan hanyut terbawa arus.
Susilowati, warga Desa Tarub, menceritakan bahwa saat peristiwa terjadi hujan turun tidak terlalu deras dan sempat terdengar suara gemuruh yang dikira suara truk yang sedang melintas diatas jembatan. Namun setelah dilihat ternyata jembatan toyan ambrol dan hanyut terbawa arus. Untuk saat ini, jalur alternatif penghubung antara desa terputus karena jembatan sudah tidak bisa dilalui lagi.
“ Kejadian sekitar pukul sebelas malam, dan diawali suara gemuruh yang dikira truk lewat jembatan. Tapi ternyata jembatannya abruk dan terbawa arus sungai. Hujannya tidak terlalu deras tapi debit air memang meningkat dan membawa klarah (sampah) yang menyangkut penyangga jembatan,” jelas Susuliwati warga Tarub.
Sementara itu, Darminto warga Desa Pojok, Kecamatan Tawangharjo, Grobogan, Jawa Tengah, bersama warga lainnya mengaku sempat melihat langsung detik-detik peristiwa ambruknya jembatan Toyan. Saat itu ia bersama warga sedang berada di pinggir sungai untuk membersihkan potongan ranting dan batang bambu yang menyangkut hingga di atas bibir sungai. Belum sampai dibersihkan, jembatan sudah keburu ambrol dan hanyut. Mereka kemudian berusaha menjauh dari pinggir jembatan.
Editor : Tata Rahmanta