GROBOGAN-Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, tiba-tiba turun dari mobil saat hendak meninggalkan pendopo Kabupaten Grobogan. Ia menemui seorang pemuda penyandang disabilitas yang berjalan dengan dua tongkat di samping mobil dan mendapatkan wejangan terkait kepemimpinannya dan presiden prabowo untuk lebih jujur dan perbanyak berdoa.
Seorang pemuda disabilitas dengan mengenakan baju koko yang sudah menunggu Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, turun panggung di pendopo kabupaten grobogan, jawa tengah, selama berjam-jam, langsung menghampiri mobil wamentan pada Sabtu malam. Sementara itu sudaryono yang sudah masuk dan duduk di kursi mobil tiba-tiba turun dan menghampiri pemuda tersebut. Dalam dialog ini, pemuda disabilitas tersebut memberikan banyak wejangan kepada Wamentan dan Presiden Prabowo untuk tetap amanah dan bersikap jujur kepada rakyat.
Pemuda tersebut juga menyatakan bahwa presiden prabowo adalah sosok pemimpin yang ikhlas yang ia tunggu. Bahkan ia juga berpesan agar Presiden Prabowo bisa segera berkumpul kembali dengan Titiek Soeharto. Selain itu kantor Ibu Kota Nusantara atau IKN di Kalimantan akan menjadi kantor yang baik jika bersih dari hal-hal kotor dan dilakukan ritual untuk keselamatan dan kelancaran dalam menjalankan pemerintahan. Dengan ucapan terbata-bata, ia juga berharap bisa bertemu langsung dengan presiden idolanya.
“ Saya berpesan kepada presien untuk segera malakukan ritual agar IKN bisa berjalan dengan baik dan saya berdoa supaya bu Titiek Soeharto bisa kumpul kembali dengan pak Prabowo,” ucap pemuda disabilitas.
Wamentan, Sudaryono dan seluruh pejabat yang ada di lokasi sempat kaget dan merasa mendapatkan peringatan dengan ucapan dan wejangan pemuda disabilitas ini. Sambil tersenyum dan mengangguk, wamentan, sudaryono kemudian menyelipkan sejumlah uang di saku pemuda disabilitas tersebut dan kemudian meninggalkan Pendopo Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Sementara itu selama pertemuan dengan ratusan camat dan kepala desa serta lurah di seluruh kabupaten grobogan, jawa tengah, Sudaryono meminta agar para pejabat tidak hanya memikirkan kepentingan pribadi karena sudah mendapatkan gaji dan menjadi tanggung jawab pemerintah untuk memberi kesejahteraan kepada mereka.
“Pejabat itu jangan sampai memeikirkan kepentingan pribadi tapi harus mengutamakan kepentingan rakyat. Karena semua kebutuhan dan kesejahteraan sudah ada yang menanggung yakni pemerintah,” tegas Wamentan.
Sri Sumarni, Bupati Grobogan, Jawa Tengah, juga mengajukan beberapa permintaan kepada Wakil Menteri Pertanian untuk membantu kesulitan para petani, terutama dalam hal pupuk, dan kemudian membenahi aturan dalam pembelian hasl produksi dari petani yang mana petani sering mengeluhkan anjloknya harga gabah dan jagung disaat musim panen tiba. Dalam pertemuan ini wamentan berjanji akan merubah mekanisme pembelian gabah dari petani ke bulog, yakni bulog tidak boleh membeli beras dari tengkulak dan harus membeli gabah dari petani sesuai harga eceran tertinggi.
“ Tadi kita sudah memberikan masukan dan meminta kepada Mas Dar untuk memperhatikan petani terutama pupuk dan alhamdulillah stok pupuk tahun ini ditambah dua kali lipat jadi kita surplus pupuk, sementara itu saat ini petani mendapatkan alat-alat pertaian yang nilainya mencapai enam puluh delapan koma sembilan miliar rupiah. Dan itu akan kita bagikan ke semua kelompok tani,” Ucap Bupati Grobogan.
Saat ini Grobogan, Jawa Tengah telah mendapatkan kucuran bantuan alat-alat pertanian dari menteri pertanian senilai enam puluh delapan koma sembilan miliar rupiah. Seluruh alat pertanian tersebut akan dibagikan ke setiap kelompok tani yang ada di sembilan belas kecamatan di Grobogan Jawa Tengah. Terkait stok pupuk yang ada di grobogan, jawa tengah, bupati grobogan juga menyatakan bahwa stok yang ada di grobogan telah ditambah dua kali lipat dari stok pupuk sebelumnya sehingga petani tidak akan kekurangan pupuk lagi.
“dan irigasi termasuk proiritas dan kini masuk dalam kewenangan menteri pertanian bukan PUPR lagi. Tidak kalah penting juga untuk sawah tadah hujan juga membutuhkan pompa yang kapasitasnya besar supaya bisa menyirami tanaman padi dan palawija disaat musim kemarau. Kalau ada sistem pompanisasi bisa terealisasi hasil produksi akan bisa meningkat,” jelas Sri Sumarni Bupati Grobogan.
Editor : Tata Rahmanta